Peluang Usaha Daging Ayam Petelur Afkir

Peluang Usaha Daging Ayam Petelur Afkir

Mardhatillah Farm – Olahan Ayam Petelur Afkir – Peluang usaha ayam petelur seolah tidak ada habisnya. Mulai dari hasil luaran berupa manur yang bisa dimanfaatkan sebagia pupuk kandang, telur yang kaya nutrisi, dan daging ayam petelur yang bisa diolah menjadi berbagai macam hidangan.

Pengolahan daging ayam petelur merupakan peluang usaha yang bisa dilirik oleh para peternak. Alih-alih menjual ayam petelur afkir, peternak bisa membuka usaha di bidang kuliner dengan mengolah daging ayam petelur afkir.

Ayam petelur afkir merupakan ayam petelur yang sudah tidak produktif pada akhir masa produksi telur. Biasanya ayam petelur mulai memasuki masa afkir di usia 72 – 80 minggu. Di usia tersebut, produktivitas telur ayam petelur cenderung mengalami penurunan. Oleh karena itu, untuk menghemat biaya operasional, peternak sebaiknya menyeleksi ayam petelur afkir. Proses managemen ayam petelur afkir bisa dilihat di sini.

Kandungan Daging Ayam Petelur Afkir

Meskipun tidak lagi memproduksi telur, daging ayam petelur afkir ternyata kaya nutrisi. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa daging ayam petelur afkir mengandung protein sebanyak 25,4%, air 56%, dan lemak 3 – 7% (Kurniawan, 2011). Jika dibandingan dengan nutrisi daging ayam pedaging, protein daging ayam petelur afkir lebih tinggi. Daging ayam pedaging hanya mengandung protein 21%, lemak 19%, dan zat mineral 3,2%.

ayam petelur afkir
Sumber Foto: Dokumen Pribadi Mardhatillah Farm

Apabila ditinjau dari kandungan nutrisi daging keduanya, olahan daging ayam petelur afkir bisa menjadi alternatif sumber protein hewani. Sayangnya, karena usia ayam petelur afkir terbilang sudah tua, maka kualitas fisik daging yang dihasilkan lebih alot daripada daging ayam pedaging. Ayam pedaging mempunyai kemampuan menghasilkan daging yang banyak dengan kecepatan pertumbuhan yang cepat dalam satuan waktu yang singkat.

Baca juga: Afkir Ayam Petelur Sukses, Simak Tipsnya!

Oleh sebab itu, pemanfaatan daging ayam petelur afkir masih sangat kurang. Padahal selain kaya akan kandungan nutrisi, suplay daging ayam petelur afkir juga tinggi. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa sebanyak 2,6 milyar ayam petelur diafkir setiap tahunnya.

Pengolahan daging ayam petelur afkir menjadi beragam masakan olahan perlu ditingkatkan. Hal tersebut bertujuan untuk menambah nilai ekonomis daging ayam petelur afkir. Untuk mengambil peluang usaha di bidang kuliner dengan memanfaatkan daging ayam petelur afkir, peternak perlu mengetahui fakta bahwa daging ayam petelur afkir yang alot bisa diatasi dengan mengolah bahan baku tersebut menjadi produk restructured meat.

Hasil Olahan Daging Ayam Afkir

Salah satu olahan daging ayam petelur afkir adalah nugget. Nugget merupakan olahan gilingan daging yang dicetak, dimasak, dan dibekukan. Olahan nugget semakin digemari masyarakat modern karena cara memasaknya yang praktis dan sederhana. Olahan daging ayam petelur afkir ini juga bisa awet apabila disimpan di lemari pendingin.

Kandungan nutrisi nugget daging ayam petelur afkir juga tidak kalah bersaing dengan nugget daging ayam pedaging. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa nugget daging ayam pedaging mengandung protein 12,7%, lemak 4,2%, dan kadar air 49,5%. Sementara nugget daging ayam petelur afkir mengandung protein lebih tinggi, yaitu 14 – 15%, lemak 2,4%, dan, kadar air 48 – 49% (Endah, 2010).

Baca juga: Ayam Petelur Afkir Bisa Tekan Biaya Operasional?

Selain diolah menjadi nugget, daging ayam peteur afkir juga bisa diolah menajdi berbagai macam olahan makanan, seperti rica-rica, sop, daging burger, dan lain-lain. [ahd]

Afkir Ayam Petelur Sukses, Simak Tipsnya!

Afkir Ayam Petelur Sukses, Simak Tipsnya!

Mardhatillah Farm – Afkir Ayam Petelur – Ayam petelur afkir bisa menguntungkan bagi peternak apabila dilakukan dengan manajemen yang tepat. Pasalnya, ayam petelur afkir bisa dijual sehingga hasil penjualannya dapat digunakan sebagai modal peremajaan pullet.

Di samping itu, sejumlah peternak cenderung memilih untuk mengafkir ayam petelur mereka karena usia atau produksi telur yang sudah semakin menurun. Keputusan ini menjadi langkah praktis untuk menekan biaya operasional pemeliharaan ayam petelur.

Sayangnya, ayam petelur afkir membutuhkan manajemen perkandangan yang tepat agar kedepannya bisnis peternakan ayam petelur tetap berjalan dengan lancar dan menguntungkan. Tak hanya menguntungkan pelaku bisnis peternakan ayam petelur itu sendiri, manajemen perkandangan ayam afkir yang efektif juga dapat meminimalisir terjadinya resiko berupa kerugian yang dialami oleh pembeli ayam petelur afkir dan distributornya.

Untuk menghindari resiko tersebut, peternak bisa melakukan beberapa tips di bawah ini sebelum melakukan proses afkir. Tips-tips tersebut terbagi menjadi 3 tahapan, di antaranya:

  1. Tahap Pra Afkir Ayam Petelur

Tahap Pra Afkir merupakan kondisi sebelum afkir ayam petelur. Pada tahan ini, peternak seharusnya sudah memutuskan ayam petelur mana saja yang hendak di afkir. Seyogyanya, peternak bisa memilih ayam petelur afkir dari kondisi fisik ayam petelur. Biasanya, ciri-ciri ayam petelur afkir dapat ditentukan dari usia, bobot, dan lain-lain.

Baca juga: Ayam Petelur Afkir Bisa Tekan Biaya Operasional?

Afkir ayam petelur
Sumber Foto: Dokumen Pribadi Mardhatillah Farm

Di tahap pra afkir, terdapat beberapa hal yang sebaiknya dipersiapkan oleh peternak dan distributor ayam petelur afkir, seperti:

a. Mempersiapkan box ayam

Box ayam berfungsi untuk mengangkut ayam dari kandang menuju ke tempat pembeli. Biasanya, distributor sudah mempersiapkan box ayam sesuai kebutuhan dari populasi ayam petelur afkir.

b. Menyediakan timbangan

Timbangan ini penting untuk mengukur berat ayam petelur afkir secara keseluruhan.

c. Alat hitung & tulis

Ketersediaan alat hitung dan tulis sangat dibutuhkan bagi peternakan ayam petelur skala besar. Sebab, bisnis ayam petelur skala besar biasanya memiliki populasi ayam petelur yang besar dalam satu periode. Jadi, ketika proses afkir mereka cenderung memutuskan untuk mengafkir ayam petelur secara bersaman.

Alat hitung dan tulis berguna untuk mencatat total populasi ayam petelur afkir yang sudah dipindahkan ke dalam box. Satu box pengangkut hanya terdiri dari beberapa ayam petelur afkir.

d. Sumber Daya Manusia (SDM)

Mempersiapkan SDM selama proses afkir merupakan faktor yang krusial. Sebab, proses afkir yang terlalu lama karena kekurangan SDM beresiko bagi peternak ayam petelur dan distributor ayam petelur.

Proses afkir ayam petelur yang terlalu lama bisa berakibat pada kematian ayam petelur afkir karena suhu terlalu panas dan proses pengiriman yang terlalu panjang. Resiko ini merugikan bagi peternak karena ayam petelur afkir yang sudah mati tidak bisa dijual.

e. Memperhatikan kebutuhan pakan

Ayam petelur afkir sebaiknya diberi pakan sebelum dimuat ke mobil. Namun, jumlah pakan yang diberikan disarankan lebih rendah dari biasanya. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi kinerja organ pencernaan sehingga mengurangi resiko kematian ayam petelur selama proses distribusi.

Ayam petelur afkir
Sumber Foto: Dokumen Pribadi Mardhatillah Farm

Ayam petelur afkir yang tidak diberi pakan akan kelaparan yang berujung pada kematian. Sebaliknya, ayam petelur afkir yang diberi pakan terlalu banyak juga bisa mengalami hal yang sama. Pasalnya, ayam petelur afkir yang diberi pakan dosis penuh akan mengalami dehidrasi yang berakibat pada kematian.

Baca juga: Jaga Mutu Pakan Ayam, Simak Cara Menyimpan Jagung

Organ reproduksi ayam petelur yang diberi dosis pakan penuh akan bekerja keras untuk mengolah makanan tersebut. Akibatnya tubuh ayam petelur membutukan energi untuk mencernanya. Proses tersebut disebut proses katabolisme atau pemecahan molekul besar menjadi molekul kecil. Proses ini menghasilkan energi dalam bentuk exergonic (Herdianan & Sari, 2017).

Engeri dari proses katabolisme akan dikeluarkan tubuh dalam bentuk panas. Jika panas yang dikeluarkan berlebih, maka suhu tubuh ayam petelur afkir mengalami kenaikan. Akibatnya, ayam petelur afkir mengalami dehidrasi yang beresiko kematian.

Selain kematian, pengurangan dosis pakan ayam petelur afkir juga menguntungkan bagi peternak karena dapat menekan biaya operasional pakan. Tak hanya itu, pengurangan dosis pakan ayam petelur afkir juga mengurangi keluhan konsumen karena rendahnya presentasi karkas akibat tingginya bobot hidup ayam sebelum diafkir.

Persiapan beberapa elemen pada tahap pra afkir penting untuk dilakukan supaya tidak mengganggu proses manajemen perkandangan (Mufid, 2011). Apabila peralatan tersebut telah dipersiapkan maka proses afkir bisa berjalan dengan efektif.

  1. Tahap Afkir Ayam Petelur

Tahap afkir akan berjalan dengan efektif apabila beberapa hal di tahap pra afkir telah dipenuhi. Yang perlu digarisbawahi pada tahap afkir ayam petelur adalah biosecurity.

Kendaraan yang digunakan untuk mengangkut ayam petelur afkir sebaiknya disemprot dengan desinfektan untuk mencegah masuknya patogen ke dalam peternakan. Begitu pun dengan barang atau alat-alat yang dibutuhkan selama proses afkir. Menurut Nasir penyemprotan desinfektan penting dilakukan untuk mengoptimalkan produksi unggas secara keseluruhan (Nasir, 2012). Oleh karena itu, fasilitas biosecurity sangat diperlukan agar tidak mengganggu produktivitas ayam petelur di dalam kandang.

  1. Tahap Pasca Afkir Ayam Petelur

Pada dasarnya, manajemen pasca afkir berupa pembersihan kandang ayam petelur. Hanya saja, untuk memastikan kebersihan kandang ayam petelur afkir dibutuhkan beberapa perlakukan, seperti:

a. Penyemprotan insektisida kandang ayam petelur afkir

Penyemprotan insektisida bertujuan untuk membunuh serangga, seperti lalat, cicak, dan seranga lainnya. Proses ini penting untuk mencegah serangga yang berpindah dari kandang satu ke kandang lainnya selama proses bongkar di tahap afkir.

b. Pembersihan kandang ayam petelur afkir

Sumber Foto: Dokumen Pribadi Mardhatillah Farm

Setelah menyemprot kandang ayam petelur afkir dengan insektisida, proses selanjutnya adalah pembersihan kandang. Pembersihan kandang dilakukan dengan mengambil feses ayam petelur afkir dan memasukkannya ke dalam karung. Sisa-sisa gumpalan kotoran yang masih menempel di dalam kandang sebaiknya disikat kemudian disemprot dengan air sebelum dilanjutkan dengan penyemprotan desinfektan.

Baca juga: Cegah Penyakit Ayam Lewat Sanitasi Kandang

Selain membersihkan sisi kandang, peralatan kandang juga sebaiknya dicuci dan disemprot desinfektan.

c. Penyemprotan desinfektan kandang ayam petelur afkir

Setelah pembersihan kandang, maka direkomendasikan untuk melakukan proses penyemprotan desinfektan di seluruh sisi kandang ayam petelur afkir. Tujuannya, untuk membunuh dan mencegah pertumbuhan virus, bakteri, dan jamur di lingkkungan kandang.

d. Pengapuran kandang ayam petelur afkir

Pengapuran kandang dilakukan dengan menaburkan kapur di lantai kandang. Tujuannya, untuk membunuh telur-telur cacing dan sisa bakteri yang belum mati saat disemprot dengan desinfektan. Proses pengapuran dilakukan sebelum kandang digunakan kembali. Selain proses pengapuran, proses kering kandang juga sangat direkomendasikan. Proses kering kandang biasanya dilakukan selama 2 bulan.

Apabila 3 tahap dan tips-tips tersebut dilakukan, maka proses afkir ayam petelur akan sukses dan beres. Tak hanya proses afkir saja, tips di atas terutama tips di tahap pasca afkir juga dapat menentukan keberhasilan bisnis peternak ayam petelur Anda di periode selanjutnya.

Pertanyaan mengenai bisnis ayam petelur bisa disampaikan di sini. Insya Allah, konsultan perternak ayam petelur kami akan memberi solusi permasalahan Anda. [ahd]

Ayam Petelur Afkir Bisa Tekan Biaya Operasional?

Ayam Petelur Afkir Bisa Tekan Biaya Operasional?

Mardhatillah Farm – Ayam Petelur Afkir – Bisnis ayam petelur tidak hanya mengandalkan income dari penjualan telur. Sebab, peremajaan ayam petelur dengan menjual ayam petelur afkir juga bisa menambah pemasukan peternak. Hasil dari penjualan ayam petelur afkir bisa digunakan menjadi modal membeli bibit ayam petelur yang baru. Lalu, apa itu ayam petelur afkir?

Mengenal Ayam Petelur Afkir

Ayam petelur afkir merupakan ayam petelur yang sudah tidak lagi memproduksi telur di akhir masa produktifnya (Rasyaf, 1994). Memasuki periode produksi telur, presentasi telur yang dihasilkan ayam petelur bisa mencapai 80% s/d. 100% telur setiap harinya. Namun, seiring bertambahnya umur, produksi ayam petelur akan menurun. Pada periode menurunnya produksi telur tersebut, ayam hanya mampu memproduksi 25% telur setiap harinya. Bahkan, sejumlah ayam petelur di akhir masa produktifnya tidak lagi menghasilkan telur setiap harinya.

Penurunan presentasi produksi telur afkir perlu diwaspadai oleh peternak. Pasalnya, ayam petelur afkir bisa merugikan peternak apabila terus dipelihara lebih lama. Mengapa? Yuk simak penjelasannya!

Ayam Petelur Afkir, Apa yang Harus Dilakukan?

Pemeliharaan Ayam Petelur Afkir secara terus menerus dapat mengakibatkan pembengkakan biaya operasional. Sebab biaya pakan yang dikeluarkan tidak sebanding dengan biaya penjualan telur yang dihasilkan. Akibatnya, peternak sering memilih jalan pintas yaitu dengan menjual ayam afkir.

ayam petelur afkir
Sumber Foto: Dokumen Pribadi Mardhatillah Farm

Hasil dari penjualan ayam petelur afkir bisa digunakan sebagai modal untuk melakukan peremajaan pullet, yaitu membeli bibit ayam petelur baru. Dengan begitu, peternak bisa mneghemat modal yang diperlukan untuk kembali memulai bisnis ayam petelur

Baca juga: Afkir Ayam Petelur Sukses, Simak Tipsnya!

Sebenarnya, produksi telur ayam petelur afkir bisa dipicu dengan melakukan force molting atau tindakan merontokkan bulu (Rasyaf, 1994). Tujuannya agar ayam petelur afkir bisa kembali memproduksi telur.

Bagaimana mengenali ayam petelur afkir?

Ciri-Ciri Ayam Petelur Afkir

Selain presentasi produksi telur yang menurun, ayam petelur afkir juga bisa dilihat dari beberapa ciri-ciri fisik, seperti:

  1. Berusia sekitar 96 minggu

Menurut Gillespie dan Flanders, presentasi produktivitas ayam petelur yang berkisar antara 20 – 25% terjadi terhadap ayam yang berusia sekitar 96 minggu (Gillespie dan Flanders, 2010 dalam Eko 2021). Pada usia ini, peternak perlu mempertimbangkan untuk menjual ayam petelur afkir supaya bisa menekan biaya operasional pakan

  1. Bobot ayam petelur 2 – 2,5 kg

Bobot ayam petelur yang berusia 18 – 20 minggu biasanya mencapai 2 – 2,5 kg. Bobot tersebut mempengaruhi produktivitas ayam petelur.

  1. Ayam petelur murung

Ayam petelur afkir biasanya terlihat murung dan tidak semangat.

  1. Jengger kusam

Ayam petelur afkir juga bisa dilihat dari kondisi jenggernya. Jengger ayam petelur biasanya kusam dan timbul bitnik-bintik.

  1. Kualitas karkas yang buruk

Meskipun jaringan ikat daging ayam petelur afkir baik, namun kualitas karkas ayam petelur afkir justru sebaliknya. Hal tersebut dikarenakan kandungan lemak ayam petelur afkir yang terlalu tinggi

Umur Afkir Ayam Petelur

Pada dasarnya, ayam petelur mulai memproduksi telur di usia 22 minggu (Rizal, 2006). Pada usia tersebut, presentasi telur baru mencapai 5%. Akan tetapi, presentasi produksi telur tersebut akan terus mengalami kenaikan dalam kurun waktu 2 bulan atau di usia 25 minggu. Di usia tersebut, presentasi telur yang dihasilkan bisa mencapai 94 – 95% dengan manajemen pemeliharaan yang tepat.

ayam petelur afkir
Sumber Foto: Dokumen Pribadi Mardhatillah Farm

Puncak produktivitas ayam petelur bisa ditandai dengan tidak adanya kenaikan presentasi produksi telur selama 5 minggu berturut-turut. Sebaliknya, setelah mencapai puncak produktivitas tersebut, makan presentasi telur yang dihasilkan aka menurun sesuai dengan siklus bertelur.

Baca juga: Peluang Usaha Daging Ayam Petelur Afkir

Penurunan produktivitas ayam petelur terjadi secara sedikit demi sedikit dan konstan. Biasanya terjadi selama 52 – 62 minggu sejak pertama kali bertelur. Di umur 82 minggu, jumlah presentasi ayam petelur biasanya di bawah 50% dan di kondisi inilah ayam petelur bisa dikatakan siap untuk diafkir (Sumarano, 2009).

Jadi, apakah ayam petelur Anda sudah memasuki masa akhir produktif? Apakah sekarang saatnya Anda menekan biaya operasional dengan menjual ayam petelur afkir? Atau justru ingin melakukan force molting?

Video mengenai ayam petelur afkir bisa dilihat di sini. [ahd]

5 Tahapan Memulai Bisnis Ayam Petelur Rumahan Dijamin Untung

5 Tahapan Memulai Bisnis Ayam Petelur Rumahan Dijamin Untung

Mardhatillah Farm – Bisnis Ayam Petelur – Potensi bisnis ayam petelur yang menjanjikan membuat bisnis ini digemari beberapa kalangan. Bahkan sejumlah peternak ayam pedaging berbondong-bondong beralih ke bisnis ayam petelur.

Tak hanya peternak senior yang sudah berkecimpung di dunia bisnis unggas, bisnis ayam petelur juga mampu memikat para pemula. Pasalnya, bisnis ayam petelur bisa dimulai dari skala rumahan, yakni dengan beternak di rumah.

Seakan serba dimudahkan, bisnis ayam petelur rumahan tidak membutuhkan lahan yang luas. Peternak bisa memanfaatkan sisa lahan di dekat rumah untuk memulai bisnis ayam petelur. Pun, jika gagal, perternak tidak menanggung kerugian yang besar. Oleh sebab itu, memulai bisnis ayam petelur bisa menjadi media pembelajaran yang efektif sebelum mengembangkan bisnis ayam petelur skala industry.

Meskipun tidak berpotensi mengalami kerugian yang cukup besar, peternak pemula sebaiknya mengantisipasi hal tersebut. Jadikan pembelajaran pertama menjadi pengalaman yang menyenangkan dengan bekal ilmu yang memadai. Dengan begitu, peternak pemula bisa merasakan keuntungan dari bisnis ayam petelur rumahan. Bagaimana agar bisnis ayam petelur rumahan dijamin untung? Perhatikan beberapa hal berikut sebelum Anda memutuskan untuk memulai bisnis ayam petelur!

  1. Lokasi Kandang Bisnis Ayam Petelur

Lokasi kandang ayam petelur merupakan hal krusial yang harus Anda tentukan sebelum memulai bisnis ayam petelur. Kabar baiknya, jika ingin memulai bisnis ayam petelur rumahan, Anda bisa menentukan lokasi bisnis tersebut dekat dengan rumah Anda. Bahkan Anda juga bisa memanfaatkan lahan sisa halaman rumah. Biasanya, lokasi yang paling cocok untuk memulai bisnis ayam petelur rumahan adalah di halaman belakang rumah.

Bagi Anda yang tinggal di pedesaan, sisa lahan di belakang rumah bisa digunakan untuk memulai bisnis ayam petelur rumahan. Namun, bagi Anda yang tinggal di kota, bisnis ayam petelur rumahan tetap bisa dilakukan karena tidak membutuhkan lahan yang luas.

Perlu dipastikan bahwa lokasi bisnis ayam petelur berdekatan dengan sumber air atau memiliki ketersediaan air yang cukup. Pasalnya, air sangat dibutuhkan dalam menjalankan bisnis ayam petelur. Air akan diperlukan untuk memberihkan kandang ayam petelur, membersihkan lingkungan sekitar kandang, dan untuk asupan minuman ayam petelur.

Baca juga: Cermat Memilih Lokasi Ideal Kandang Ayam Petelur

  1. Konstruksi Kandang Bisnis Ayam Petelur

Setelah memilih lokasi kandang ayam petelur, Anda perlu memperhatikan konstruksi kandang. Penentuan konstruksi kandang ayam petelur yang tepat dapat menunjang tumbuh kembang bibit ayam petelur.

Konstruksi kandang sebaiknya dibangun meningkat menyerupai panggung sehingga alas kandang tidak bersentuhan langsung dengan tanah. Konstruksi semacam ini memudahkan Anda dalam membersihkan kotoran sehingga kandang ayam petelur tetap bersih dan steril.

bisnis ayam petelur
Sumber Foto: Dokumen Pribadi Mardhatillah Farm

Selain itu, di musim hujan konstruksi kandang panggung dapat meminimalisir kelembapan kandang akibat air hujan. Sebaliknya, di musim kemarau konstruksi kandang panggung bisa mempercepat kotoran ayam mengering.

Baca juga: Yuk, Intip Desain Kandang Ayam Petelur!

Konstruksi panggung kandang ayam petelur sebaiknya dibangun bertingkat dengan maksimal 3 tingkat saja. Selain menghemat lahan, konstruksi panggung kandang ayam yang bertingkat memudahkan Anda dalam mengkategorikan ayam petelur berdasarkan bobot.

Konstruksi kandang ayam petelur rumahan disarankan dibangun menyerupai close house karena berdekatan dengan rumah Anda. Tujuannya agar ayam petelur tidak mudah terinfeksi bakteri, virus, dan penyakit lainnya yang terbawa oleh aktivitas manusia.

  1. Bibit Ayam Petelur yang Unggul

Sebagai peternak pemula, pemilihan bibit ayam petelur sangat krusial. Sebab bibit ayam petelur yang unggul akan menguntungkan bisnis ayam petelur Anda.

Bibit ayam petelur yang unggul ditambah managemen perawatan yang tepat dapat memudahkan ayam petelur Anda mencapai puncak produksi. Pemilihan bibit ayam petelur bisa dimulai dengan membeli ayam pullet usia 13 minggu, ayam pullet usia 16 minggu, atau ayam pullet usia 18 minggu. Namun, Anda bisa juga memberli bibit ayam petelur siap produksi yang berusia mulai dari 18 atau 20 minggu.

bisnis ayam petelur
Sumber Foto: Dokumen Pribadi Mardhatillah Farm

Untuk mengetahui bibit pullet ayam petelur, Anda bisa mengenali dari ciri-ciri fisiknya. Misalnya, bobot seragam sesuai standar ayam sehat, usia ayam pullet sesuai tanggal tetas, pertumbuhan kerangka tubuh yang sempurna, dan dilengkapi dengan recording vaksinasi.

Beli Bibit Ayam Petelur Unggul: mardhatillahfarm.com/belipullet

Memilih bibit ayam petelur yang unggul berkaitan dengan pemilihan supplier bibit ayam petelur yang amanah. Kelengkapan dokumen dan garansi pembelian ayam pullet sangat diperlukan sebelum menyelesaikan transaksi pembelian ayam pullet. Tak hanya kelengkapan dokumen dan garansi, Mardhatillah Farm juga memberikan jasa konsultasi gratis untuk bisnis ayam petelur Anda. Konsultasi bisnis ayam petelur sangat diperlukan bagi peternak pemula untuk memperdalam ilmu di bidang budidaya ayam petelur.

Sejumlah mitra Mardhatillah Farm sudah membuktikan keuntungan fasilitas pembelian ayam pullet. Mereka tak hanya merasa puas dengan jaminan kualitas ayam pullet, tetapi juga dengan pelayanan sebelum dan sesudah membeli ayam pullet Mardhatillah Farm. Video selengkapnya bisa dilihat di sini.

Baca juga: Yuk, Kenali Ciri-Ciri Pullet Berkualitas!

  1. Pakan yang Berkualitas

Tahap berikutnya juga tak kalah penting, yaitu pemiliha pakan yang berkualitas. Pemilihan pakan berkaitan dengan manajemen operasional. Manajemen operasional yang tepat dapat mendukung ayam petelur mencapai puncak produksi, yakni menghasilkan telur satu butir setiap hari.

Ayam petelur merupakan jenis ayam yang dibudidaya untuk diambil telur. Telur inilah yang menjadi sumber profit dari bisnis ayam petelur Anda. untuk menghasilkan telur yang berkualitas, peternak harus memenuhi kebutuhan asupan nutrisi ayam petelur melalui pemberian pakan yang cocok.

Baca juga: Cara menghitung Kebutuhan Ayam Setiap Hari

Pakan ayam petelur bisa berasal dari campuran beberapa bahan, seperti jagung, bekatul, dan konsentrat. Alternatif lainnya, peternak bisa juga membeli pakan pabrikan secara langsung.

Pemberian pakan ayam petelur disarankan dilakukan 3 kali dalam sehari. Selain memperhatikan jadwal pemberian pakan, pemberian minum untuk ayam petelur juga perlu diperhatikan.

  1. Program Vaksin dan Vitamin

Untuk mencegah berbagai penyakit, ayam petelur membutuhkan program vaksinasi di usia tertentu. Sama dengan ayam broiler, ayam petelur yang tidak diberi program vaksinasi memiliki sistem imun yang rendah. Akibatnya, ayam petelur mudah terserang penyakit sehingga bisnis ayam petelur Anda merugi.

bisnis ayam petelur
Sumber Foto: Dokumen Pribadi Mardhatillah Farm

Selain program vaksin, ayam petelur juga membutuhkan vitamin. Pemberian vitamin bisa dilakukan dengan mencampurkannya ke dalam pakan atau minum ayam petelur.

Kelima tahap tersebut dapat mendatangkan keuntungan bagi bisnis ayam petelur rumahan Anda. Jika kelima tahapan tersebut sudah Anda lewati dengan baik, In sya Allah bisnis ayam petelur Anda bisa mendatangkan keuntungan. Meskipun baru skala kecil dan merupakan bisnis rumahan, namun bisa menjadi ladang edukasi dan rejeki bagi keluarga Anda. [ahd]

Faktor Penyebab Ayam Tidak Bertelur

Faktor Penyebab Ayam Tidak Bertelur

Mardhatillah Farm – Ayam Tidak Bertelur – Salah satu masalah yang sering dialami oleh peternak ayam petelur adalah ayam tidak mau bertelur. Masalah ini dapat merugikan peternak karena berpengaruh terhadap omset mereka. Akibatnya, omset yang mereka dapat tidak sepadan dengan biaya operasional yang dikeluarkan. Alih-alih memperoleh keuntungan, peternak ayam petelur bisa saja tombok.

Penyebab ayam petelur tidak mau bertelur bisa dikatakan cukup kompleks. Sebab masalah tersebut bisa berasal dari beberapa faktor. Peternak harus membedah satu per satu agar mengetahui secara pasti penyebab ayam petelur tidak mau bertelur.

Secara garis besar, penyebab ayam petelur tidak mau bertelur diakibatkan oleh beberapa faktor, seperti cuaca, managemen kandang, pakan, program vaksinasi, dan kualitas ayam pullet. Yuk, kenali penyebab ayam petelur tidak mau bertelur!

  1. Cuaca/ Iklim

Perubahan cuaca dapat mempengaruhi produktivitas ayam petelur. Perubahan cuaca bisa terjadi jelang pergantian musim baik dari musim hujan ke kemarau atau sebalikanya. Di musim kemarau misalnya, ayam petelur cenderung mengonsumsi air lebih banyak daripada pakan. Hal tersebut dikarenakan suhu pada musim kemarau cukup tinggi sehingga ayam membutuhkan air yang lebih banyak dari biasanya.

Akibatnya, konsumsi air yang terlalu tinggi akan mempengaruhi produktivitas ayam telur sehingga telur yang dihasilkan lebih sedikit.

  1. Managemen Kandang

Berikutnya, penyebab ayam tidak mau bertelur bisa dipengaruhi oleh managemen kandang yang kurang tepat. Managemen kandang ini berkaitan dengan operator atau Sumber Daya Manusia (SDM) dan konstruksi kandang.

Sumber Foto: Dokumen Pribadi Mardhatillah Farm

Operator yang tidak memastikan kebersihan kandang dapat menyebabkan penurunan produktivitas ayam petelur. Pasalnya, kandang yang kotor dapat menimbulkan beragam penyakit sehingga ayam petelur tidak mau bertelur. Oleh karena itu, penting untuk menjaga sanitasi kandang ayam petelur.

Baca juga: Cegah Penyakit Ayam Lewat Sanitasi Kandang

Selain menjaga sanitasi kandang, operator juga harus memastikan pemberian pakan yang sesuai dengan kebutuhan ayam. Operator harus memastikan setiap ayam petelur memperoleh pakan sesuai dengan kebutuhannya, tidak berlebihan dan tidak kurang. Biasanya, operator akan meratakan pakan ayam di jam-jam tertentu. Tujuannya agar setiap ayam petelur memperoleh pakan sesuai kebutuhannya.

Sementara itu, konstruksi kandang ayam petelur juga tidak kalah penting. Konstruksi kandang ayam yang sudah lama dan tidak segera diperbaiki dapat mengurangi kenyamanan ayam petelur. Akibatnya, ayam petelur akan mengalami stres. Kondisi tersebut akan berpengaruh secara langsung terhadap produksi telur yang menurun.

Konstruksi kandang ayam petelur yang tidak tepat juga berdampak terhadap produksi amonia yang tinggi. Pasalnya, konstruksi kandang yang tepat akan memudahkan manure ayam petelur mengering. Sebaliknya, konstruksi kandang ayam yang buruk bisa menyebabkan manure sulit mengering. Manure yang basah dapat memicu munculnya bau kurang sedap sehingga ayam petelur mengalami stress dan tidak mau bertelur.

Baca juga: Cara Sederhana Atasi Bau Kandang Ayam dengan Batu Kapur

  1. Nutrisi Pakan

Pemberian pakan bagi ayam petelur merupakan hal yang paling krusial. Pasalnya, beberapa peternak sering terjebak pada penekanan biaya operasional, salah satunya dengan menghemat biaya pakan. Penekanan biaya pakan biasanya dilakukan dengan mengganti pakan yang mahal dengan pakan yang murah.

Penyebab Ayam Tidak Bertelur
Sumber Foto: Dokumen Pribadi Mardhatillah Farm

Namun, hal tersebut ternyata dapat berpengaruh terhadap produksi telur yang menurun. Pasalnya, penggantian pakan secara tiba-tiba berkaitan dengan perbedaan kandungan nutrisi di dalamnya. Ayam petelur yang dipaksa mengonsumsi pakan dengan perbedaan nutrisi akan mengalami penurunan kesehatan sehingga ayam petelur tidak mau bertelur.

Pemberian pakan dengan nutrisi seimbang sebaiknya dilakukan agar ayam dapat menghasilkan telur setiap hari. Kebutuhan pakan ayam dapat dihitung setiap harinya. Tujuannya agar kebutuhan nutrisi ayam petelur seperti protein, karbohidrat, dan nutrisi lainnya dapat terpenuhi.

Baca juga: Cara Menghitung Kebutuhan Pakan Ayam Petelur Setiap Hari

  1. Program Vaksinasi

Faktor penyebab ayam petelur tidak mau bertelur bisa diakibatkan oleh pengadaan program vaksinasi yang tidak rutin. Beberapa penyakit seperti EDS, ND, IB, CRD, AI dan colibacillosis menyerang organ reproduksi ayam petelur sehingga mempengaruhi produktivitas telur. Untuk mengantisipasi penyakit tersebut, peternak harus melakukan program vaksinasi bagi ayam petelur.

Selain mencegah penyakit, program vaksinasi juga menjadi faktor penentu ketepatan dalam mempertahankan produksi telur. Peternak juga perlu memberikan antibiotik dan obat cacing agar ayam petelur dapat mencapai puncak produktivitas.

  1. Kualitas Ayam Pullet

Pemeliharaan ayam pullet yang kurang baik juga dapat berpengaruh terhadap produksi telur yang dihasilkan pada masa layer. Bahkan ayam petelur bisa saja berhenti bertelur lebih cepat dari seharusnya. Oleh sebab itu, penting bagi peternak untuk memastikan ayam pullet mereka tumbuh dengan optimal.

Penyebab Ayam Tidak Bertelur
Sumber Foto: Dokumen Pribadi Mardhatillah Farm

Kontrol pengelolaan sejak ayam petelur berusia 5 minggu harus diprioritaskan. Pasalnya, pada usia tersebut sedang terjadi pertumbuhan organ penting seperti organ pernapasan, pencernaan hingga organ reproduksi.

Beli Ayam Pullet Berkualitas: mardhatillahfarm.com/belipullet

Jika bisnis ayam petelur dimulai dari pemeliharaan ayam pullet, maka peternak harus memastikan kualitas ayam pullet. Ayam pullet dengan kualitas terbaik memiliki beberapa ciri-ciri. Sebelum memutuskan untuk membelinya, peternak harus memahami ciri-ciri ayam pullet yang berkualitas.

Baca juga: Yuk, Kenali Ciri – Ciri Pullet Berkualitas!

Tak hanya memastikan kualitas ayam pullet, peternak juga sebaiknya menanyakan recording vaksinasi. Supplier bibit ayam petelur yang terpercaya akan memberikan kelengkapan recording vaksinasi ayam pullet. Tujuannya untuk memudahkan peternak saat menelusuri masalah-masalah yang menimpa ayam petelurnya.

Menemukan supplier bibit ayam petelur bukanlah persoalan yang mudah. Oleh sebab itu, Mardhatillah Farm hadir sebagai supplier bibit ayam petelur siap produksi yang amanah. Selain memastikan kualitas bibit ayam pullet dan melengkapinya dengan record vaksinasi, Mardhatillah Farm juga memberikan garansi berupa jasa konsultasi ayam peternak secara gratis. Melalui jasa konsultasi ayam peternak ini, Anda bisa mengonsultasikan apapun, termasuk cara mengatasi ayam yang tidak mau bertelur. [ahd]

Pakan Ayam Petelur & Tips Jaga Mutu Jagung!

Pakan Ayam Petelur & Tips Jaga Mutu Jagung!

Mardhatillah Farm – Mutu Pakan Ayam Petelur – Memastikan kualitas pakan ayam petelur bisa dimulai dari mencari supplier jagung yang terbaik. Sayangnya, menemukan supplier jagung tidaklah cukup. Sebab penurunan kualitas jagung bisa disebabkan oleh prosedur penyimpanan yang kurang tepat.

Penyimpanan bahan baku pakan ayam berupa jagung yang kurang tepat bisa berujung pada pembengkakan biaya produski. Pasalnya, kualitas jagung akan mengalami penurunan. Akibatnya, ransum dengan bahan baku jagung berkualitas buruk bisa menyebabkan penurunan produksi ayam petelur.

Lalu, bagaimana cara menyimpan jagung agar tetap terjaga kualitasnya?

Tips Menyimpan Jagung Sebagai Pakan Ayam Petelur

  1. Simpan di dalam Gudang dengan Suhu & Kelembapan yang Stabil

Jagung yang sudah digiling dan siap digunakan sebagai ransum ayam petelur sebaiknya disimpan di dalam gudang dengan kapasitas yang sesuai. Kelebihan kapasitas sangat tidak dianjurkan karena dapat menyulitkan manajemen penataan dan pembersihan gudang secara berkala.

pakan ayam petelur

Selain itu, suhu di dalam gudang penyimpanan jagung sebaiknya dijaga agar tetap stabil. Suhu gudang penyimpanan jagung –terutama yang sudah digiling, sebaiknya berkisar antara 25 – 32oC dengan kelembapan kurang dari 70%. Struktur bangunan gudang juga harus diperhatikan. Misalnya posisi lantai dibuat lebih tinggi dari tanah agar terhindar dari serangan tikus dan kutu. Gudang juga harus dipastikan tidak terkena paparan sinar matahari secara langsung.

Baca juga: 5 Tahapan Memulai Bisnis Ayam Petelur Rumahan Dijamin Untung

Tak hanya struktur, desain layout gudang tak kalah penting. Sebab desain layout akan berpengaruh terhadap sistem manajemen penggudangan. Desain layout gudang sebaiknya memudahkan pengaplikasian sistem FIFO atau first in first out. Tujuannya untuk meminimalisir timbunan jagung di gudang sehingga terhindar dari masa simpan yang terlalu lama.

  1. Perhatikan Masa Simpan Jagung Sebagai Pakan Ayam Petelur

Jagung yang sudah digiling memiliki masa simpan yang pendek, yakni berkisar 1 bulan saja. Jika masa penyimpanan melebihi batas tersebut, maka nutrisi di dalam jagung bisa berkurang.

  1. Kontrol Kadar air di dalam Jagung

pakan ayam petelur

Pengecekan kadar air sebaiknya tidak hanya dilakukan pada saat awal kedatangan, tetapi juga dicek secara berkala. Sebab kadar air sangat berpengaruh terhadap kualitas jagung. Kadar air yang tinggi berpotensi memunculkan kontaminasi jamur pada jagung. Jika terus menerus dibiarkan, alih-alih memberikan nutrisi, jagung justru bisa menjadi medium penyebaran penyakit Aspergillosis.

Secara teori, kadar air yang terlalu tinggi dapat merusak kandungan protein dan lemak. Jika kandungan keduanya sama-sama tinggi, maka akan terjadi reaksi. Reaksi tersebut terjadi pada ammonia yang mengakibatkan bau tidak sedap. Kadar air yang tinggi juga mengakibatkan turunnya kadar protein yang semula 20%.

  1. Sistem Penataan Jagung Sebagai Pakan Ayam Petelur

Sebaiknya, jagung yang sudah digiling disimpan berjarak antara tumpukan satu dan tumpukan lainnya. Jarak antara kedua tumpukan tersebut sekitar 50 cm. Tujuannya untuk menghindari penggumpalan dan meminimalisir keberadaan tikus.

Selain berjarak, penataan tumpukan jagung yang sudah digiling sebaiknya dialasi oleh palette. Tujuannya untuk menghindari penambahan kadar air yang dapat berpontensi menjadi media pertumbuhan jamur.

Baca juga: Faktor Penyebab Ayam Tidak Bertelur

Kontaminasi jamur pada bahan baku jagung dapat berakibat buruk bagi ayam petelur. Sebab, jika terlanjur dikonsumsi, ayam petelur bisa mengalami gangguan kesehatan, seperti gejala keracunan hingga kematian.

Beberapa kasus yang ditemukan di lapangan tidak sampai berujung pada kematian, namun sangat mempengaruhi penurunan produktivitas ayam petelur. Akibatnya, peternak dapat mengalami kerugian biaya operasional karena penanganan pakan yang tidak tepat. Hingga saat ini, kasus yang diakibatkan oleh kontaminasi jamur pada ransum ayam petelur masih menjadi salah satu kasus utama di Indonesia.

  1. Kebersihan Gudang Penyimpan Pakan Ayam Petelur

Gudang yang kotor berpotensi menjadi sarang tikus dan serangga. Akibatnya, hewan pengerat tersebut akan merusak kualitas jagung yang disimpan. Misalnya dengan merusak kemasan yang berakibat pada kontaminasi. Tak hanya itu, tikus juga bisa mengurangi jumlah stock penyimpanan pada masa awal dan akhir.

Jasa Konsultasi Ayam Petelur: mardhatillahfarm/konsultasibisnisayampetelur

Sistem penyimpanan jagung sebagai pahan utama penyusun pakan ayam petelur sangat penting. Kegagalan bisnis peternak Anda bisa saja terjadi karena penyimpanan bahan baku ransum yang tidak tepat. Akibatnya, biaya operasional akan membengkak dan merugi. Oleh karena itu, penyimpanan bahan baku ransum perlu diperhatikan agar binsis ayam petelur Anda sukses.  [ahd]

 

Tips Memilih Pakan Ayam Petelur Jagung

Tips Memilih Pakan Ayam Petelur Jagung

Mardhatillah FarmPakan Ayam Petelur – Jagung merupakan komponen terbesar dalam pakan ayam petelur. Sebanyak 50% dari total pakan ayam petelur berasal dari jagung. Nutrisi yang terkandung di dalam jagung −yaitu karbohidrat dan protein, sangat dibutuhkan oleh ayam petelur. Namun, tahukan Anda jika komponen terbesar pakan ayam ini juga bisa membawa masalah bagi pertumbuhan ayam petelur?

Jagung bisa menjadi media sumber penyakit Aspergillosis bagi ayam petelur. Penyakit ini sering dikenal dengan Mycotic Pneumonia. Penyebab penyakit Aspergillosis adalah jamur Aspergillosis sp yang terdiri dari beberapa spesies, di antranya Aspergillus flavus dan Aspergillus fumigatus. Kedua spesies ini sering menyerang ayam petelur.

Berbeda dengan spesies Aspergillus fumigatus yang sering ditemukan di bahan organik seperti telur, sekam, dan pakan, Aspergillus flavus justru sering ditemukan di bahan pakan ayam petelur. Jagung misalnya. Aspergillus ini akan membentuk spora yang berukuran sangat kecil sehingga mudah menyebar dan mencemari pakan serta lingkungan kandang ayam petelur.

Kasus di Indonesia menunjukkan bahwa penyakit Aspergillosis menyerang ayam petelur baik di usia muda maupun tua (layer). Selain menyerang ayam petelur, penyakit Aspergillosis juga menyerang ayam pedaging (broiler). Bedanya, penyakit ini lebih sering menyerang ayam broiler tua.

Baca juga: Pakan Ayam Petelur & Tips Jaga Mutu Jagung!

Mengapa Jamur Bisa Tumbuh di Pakan Ayam Petelur Jagung?

Pada dasarnya persoalan jamur tidak bisa dihindari oleh peternak di Indonesia. Sebab, Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang terdiri dari dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Di banyak kasus, jamur lebih sering muncul di musim hujan. Namun, jamur bisa saja tumbuh di musim kemarau, terutama musim kemarau basah yakni kemarau yang masih disertai hujan. Tak hanya iklim, terdapat beberapa faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan jamur di jagung.

  1. Iklim

Beriklim tropis, pertumbuhan jamur di Indonesia sangat mudah ditemui. Pasalnya, curah hujan dan suhu yang tinggi sangat mempengaruhi pertumbuhan jamur. Jamur dapat tumbuh dan berkembang pada subu 25-32o Ccelcius dengan kelempaban udara 65-85%.

Oleh karena itu, peternak perlu memastikan bahwa jagung yang mereka beli berkualitas baik dan disimpan di tempat yang tepat. Pemilihan dan penyimpanan jagung akan berpengaruh terhadap ransum yang dikonsumsi oleh ayam petelur.

  1. Kadar Air Pakan Ayam Petelur

Selain memastikan penyimpanan jagung sejak masa panen, peternak juga harus memperhatikan kadar air di dalam jagung. Kandungan kadar air di dalam jagung harus dicek untuk mengetahui kualitas jagung yang Anda beli. Sebaiknya kadar air bahan baku ransum tidak lebih dari 14%. Sebab, jika kadar air melebihi batas tersebut maka jagung dapat berpotensi ditumbuhi jamur.

Semakin besar kandungan kadar air di dalam jagung, maka semakin besar potensi pertumbuhan jamur selama masa penyimpanan. Begitupun sebaliknya.

  1. Kondisi Selama Masa Penyimpanan Pakan Ayam Petelur

Kualitas jagung yang buruk menunjukkan bahwa kondisi jagung tersebut sudah rusak. Jika jagung sudah berbentuk partikel-partikel kecil, maka kerusakan kualitas jagung bisa diakibatkan oleh pemanasan yang berlebih pada saat penggilingan. Tak hanya itu, kontaminasi serangga selama masa penyimpanan juga dapat mempengaruhi kualitas jagung.

pakan ayam petelur

Jagung yang sudah digiling berpotensi ditumbuhi jamur jika disimpan dalam kurun waktu yang terlalu lama. Terlebih lagi jika sistem penyimpanannya kurang tepat. Alhasil, nutrisi di dalam jagung bisa berkurang.

Jagung yang sudah digiling sebaiknya disimpan selama kurang dari 21 – 30 hari sejak masa produksi. Namun, jika kelembapan tempat penyimpanannya cukup tinggi, maka jagung yang sudah digiling hanya mampu bertahan kurang dari 2 – 3 hari saja.

Baca juga: 5 Tahapan Memulai Bisnis Ayam Petelur Rumahan Dijamin Untung

Selain masa penyimpanan, jagung juga bisa terkontaminasi oleh jamur jika prosedur penyimpanannya tidak tepat. Misalnya saja tidak menggunakan pallete selama masa penyimpanan.

Jagung dan ransum ayam petelur yang disimpan tanpa menggunakan pallete dapat terkontaminasi oleh jamur meskipun mengandung kadar air yang sesuai standar. Oleh karena itu, selain memastikan kualitas jagung baik sejak dari supplier, peternak juga perlu memastikan prosedur penyimpanan jagung. Sebab tidak menutup kemungkinan apabila kualitas jagung justru rusak selama masa penyimpanan.

Tips Memilih Jagung Sebagai Pakan Ayam Petelur

Sebagai komponen terbesar dalam pakan ayam petelur, penting bagi peternak untuk memilih jagung yang berkualitas. Hal tersebut bertujuan agar terhindar dari kerugian biaya ransum yang mencapai 70 – 80% dari biaya produksi. Berikut beberapa tips memilih jagung ala Mardhatillah Farm.

  1. Ketahui Kredibilitas Supplier Jagung

Sebelum memutuskan untuk membeli jagung, sebaiknya tanyakan terlebih dahulu masa simpan jagung tersebut kepada supplier. Ini merupakan langkah awal untuk memastikan bahwa jagung yang Anda beli berkualitas baik dari segi penyimpanan.

Peternak disarankan memiliki relasi supplier jagung lebih dari satu. Tujuannya adalah untuk substitusi jagung. Misalnya supplier sebelumnya tiba-tiba tidak bisa mengirimi jagung kepada Anda atau jagung yang dihasilkan berkualitas buruk, maka Anda bisa melakukan substitusi (penggantian) supplier ke supplier jagung yang berkualitas baik.

  1. Kontrol dan Pengecekan Pakan Ayam Petelur Saat Kedatangan

Pengecekan saat kedatangan bertujuan untuk memastikan kondisi dan kualitas jagung. Pengecekan bisa meliputi kondisi fisik dan kimia, di antaranya:

  • Kadar Air Pakan Ayam Petelur

Pengecekan kadar air di dalam jagung bisa diukur menggunakan instrument digital. Sebaiknya kadar air tidak lebih dari 14%. Namun, apabila jagung tersebut memiliki kadar air lebih dari 14% maka peternak bisa mengatasinya dengan menjemur jagung di bawah terik matahari sebelum disimpan di gudang.

Jasa Konsultasi Ayam Petelur: mardhatillahfarm/konsultasibisnisayampetelur

  • Warna dan Butiran Jagung

pakan ayam petelur jagung

Jagung sebaiknya berwarna kuning dan tidak pucat. Selain itu, butiran jagung sebaiknya memiliki pangkal berwarna putih bersih. Apabila pangkal butiran jagung menghitam atau berubah warna maka besar kemungkinan jagung tersebut terkontaminasi oleh serangga atau jamur.

  • Hindari Remahan Janggel Jagung

Pada saat pengecekan, pastikan tidak ada remahan janggel jagung diantara butiran jagung yang diperoleh.

Pastikan jagung yang Anda beli benar-benar berkualitas baik. Jangan mudah tergiur dengan harga jagung murah namun berkualitas rendah. Sebab, alih-alih mendapat nutrisi, jagung berkualitas buruk justru dapat menjadi sumber penyakit bagi ayam petelur Anda. [ahd]

Ayam Petelur Isa Brown yang Digemari Masyarakat

Ayam Petelur Isa Brown yang Digemari Masyarakat

Mardhatillah FarmAyam Petelur – Kebutuhan konsumsi telur yang semakin meningkat menjadi peluang bagi peternak untuk menjalankan bisnis budidaya ayam petelur. Ayam petelur merupakan ayam betina yang dipelihara secara khusus untuk diambil telurnya. Kemampuannya menghasilkan telur setiap hari menjadi potensi besar bagi para peternak untuk menekuni bisnis budidaya ayam tersebut. Bahkan selain diambil telurnya, daging ayam petelur yang sudah tidak produktif (ayam afkir) dapat dijual untuk diolah menjadi berbagai macam makanan yang lezat dan bergizi.

Secara umum, ayam petelur dibedakan menjadi beberapa jenis (strain). Di Indonesia, terdapat 3 strain ayam petelur yang sering dijumpai, yakni ISA Brown, Lohman, dan Hyline. Setiap strain ayam petelur memiliki karakteristik yang berbeda. Dari ketiga strain tersebut, strain ISA Brown menjadi strain yang paling digemari peternak ayam petelur di Indonesia.

Ayam ISA Brown merupakan ayam petelur tipe medium. Pada dasarnya, ayam petelur dibagi menjadi dua tipe, yaitu tipe medium dan tipe ringan. Ayam petelur tipe medium –seperti strain ISA Brown, menghasilkan telur dengan kerabang berwarna coklat. Sementara ayam petelur tipe ringan biasanya menghasilkan telur dengan kerabang berwarna putih. Selain menghasilkan telur dengan kerabang berwarna cokelat, ayam tipe medium –seperti ISA Brown, juga menghasilkan daging yang banyak. Oleh sebab itu, ayam ISA Brown termasuk dalam tipe medium dwiguna.

Baca juga: 5 Tahapan Memulai Bisnis Ayam Petelur Rumahan Dijamin Untung

Secara fisik, ayam petelur ISA Brown berukuran sedang dan memiliki bulu berwarna coklat seperti warna kerabang telur yang dihasilkan. Awalnya, ayam petelur ISA Brown merupakan ayam ras petelur yang diciptakan oleh breeder ISA pada tahun 1972 tepatnya di Inggris.

Kemampuan Produktivitas Ayam Petelur Strain ISA Brown

Ayam petelur strain ISA Brown mampu memproduksi telur sejak usia 18 minggu sampai 80 minggu. Puncak produktivitas strain ayam petelur ini bisa mencapai 95% dengan daya hidup 93,2%. Selama masa tersebut, ayam petelur strain ISA Brown dapat menghasilkan telur sekitar 351 butir. Satu butir telur ayam strain ISA Brown rata-rata memiliki berat 63,5 gram.

Dokumentasi Pribadi Mardhatillah Farm

Bobot telur ayam ISA Brown berbanding lurus dengan usianya. Artinya, semakin tua usia ayam maka berat telur yang dihasilkan semakin besar. Pada awal masa produksi −yakni di usia 18 minggu, ayam ISA Brown dapat menghasil telur dengan berat 42,3 gram/ butir. Bobot telur ayam ISA Brown akan meningkat ketika ayam memasuki usia 21 minggu, 36 minggu, dan relatif stabil di usia 50 minggu.

Namun, perlu diketahui bahwa strain ayam petelur bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan masa produksi. Terdapat beberapa faktor yang dapat menentukan keberhasilan produktivitas ayam, seperti kualitas pullet, manajemen pemeliharaan, dan konsumsi pakan.

Kualitas Telur Ayam Petelur ISA Brown

  1. Kerabang Telur Ayam Petelur yang Tebal

Menghasilkan kerabang telur yang berwarna coklat, telur yang dihasilkan ayam ISA Brown lebih disukai oleh masyarakat di Indonesia. Telur dengan kerabang berwarna coklat memiliki tekstur kerabang lebih tebal jika dibandingkan dengan telur berkerabang putih. Meskipun demikian, kandungan gizi kedua telur tersebut relatif sama.

Baca juga: Harga Ayam Pullet Umur 13 Minggu

  1. Berat Telur yang Baik di Awal Masa Produksi

Ayam ISA Brown mampu menghasilkan telur dengan berat yang baik di awal masa produksi. Tepat di usia 18 minggu, ayam ISA Brown mampu menghasilkan telur dengan berat 42,3 gram. Berat telur tersebut terus mengalami kenaikan sekitar 2 – 3 gram hingga usia 22 minggu. Selanjutnya, berat telur ayam ISA Brown terus mengalami kenaikan sekitar 1 – 2 gram.

ayam petelur
Dokumen Pribadi Mardhatillah Farm

Jika di bandingkan dengan ayam petelur strain Lohman, telur ayam ISA Brown lebih unggul dalam hal berat pada awal masa produksi. Meskipun demikian, pada minggu ke-35 berat telur ayam Lohman dapat mengungguli ayam ISA Brown.

  1. Hasil Produksi Telur yang Unggul dalam Segi Jumlah

Dalam satu periode produksi, ayam ISA Brown mampu menghasilkan telur sekitar 351 butir. Dibandingkan dengan jenis lohman, hasil telur ayam ISA Brown jauh lebih unggul dari segi jumlah. Ayam Lohman hanya mampu memproduksi sekitar 305 butir telur selama satu kali masa produksi.

Meskipun kalah dari segi jumlah, telur ayam Lohman unggul dalam hal berat. Jika telur ayam ISA Brown memiliki berat rata-rata 63,5 gram, maka berat rata-rata telur ayam Lohman lebih unggul yakni, 64,5 gram.

Berdasarkan berat telur dan jumlah telur yang dihasilkan dalam satu kali produksi, tak heran jika telur ayam ISA Brown banyak dicari oleh pedagang olahan telur seperti nasi goreng, telur gulung, cilor, dan jajanan olahan telur lainnya. Sebab berat perbutir telur akan memperngaruhi jumlah telur perkilonya.

Beli Ayam Petelur: mardhatillahfarm.com/beliayampetelur

Perlu digarisbawahi bahwa kualitas telur ayam ISA Brown bergantung terhadap ransum yang dikonsumsinya. Salah satu kelebihan ayam ISA Brown adalah mudah beradaptasi dengan baik sehingga konsumsi ransum dan penyerapan nutrisinya tinggi. Namun, konsumsi ransum dapat menurun apabila kondisi suhu di lingkungan kandang tinggi. Akibatnya, ayam ISA Brown lebih banyak mengonsumsi air daripada ransum sehingga produktivitas telur yang dihasilkan menurun.

ayam petelur

Untuk memperoleh kualitas telur ayam ISA Brown yang baik, manajemen kandang dan manajemen pakan perlu diperhatikan. Peternak ayam petelur harus memastikan bahwa ayam ISA Brown tumbuh dengan kualitas yang baik selama masa grower. Sebab, masa grower sangat mempengaruhi keberhasilan puncak produktivitas ayam layer. Oleh karena itu, penting bagi peternak ayam petelur untuk memiliki pullet ayam ISA Brown yang berkualitas, baik segi umur, bobot, dan record vaksinasi serta kesiapan organ reproduksi ayam pullet pada masa bertelur.

Mardhatillah Farm sebagai supplier bibit ayam siap produksi senantiasa memastikan kualitas bibit ayam petelur ISA Brown sebagik-baiknya. Kualitas tersebut dibuktikan dengan usia pullet ISA Brown yang sesuai dengan tanggal tetas dana man dari penipuan umur. Selain itu, pullet ISA Brown juga seragam sesuai standar ayam sehat. Dengan begitu, mudah bagi peternak untuk mencapai puncak produksi dengan memanen sebutir telur saban hari.

Mardhatillah Farm juga melengkapi pembelian pullet ISA Brown dengan record vaksin yang jelas. Sehingga peternak bisa dengan mudah mengontrol kesehatan dan tumbuh kembang pullet. Kulitas tersebut tak luput dari pendampingan terbaik yang diberikan oleh Mardhatillah Farm sejak masa starter, grower hingga ayam petelur ISA Brown siap berproduksi. [ahd]

Cara Mengatasi Penyakit Kaki Kering pada DOC

Cara Mengatasi Penyakit Kaki Kering pada DOC

Mardhatillah Farm – Penyakit Kaki Kering – Keberhasilan pertumbuhan ayam petelur siap produksi ditentukan sejak awal, yaitu masa starter. Pada masa starter, penanganan Day Old Chick (DOC) harus diperhatikan. Sebab pada masa tersebut DOC rentan terserang berbagai penyakit, salah satunya penyakit kaki kering.

Penyakit kaki kering merupakan penyakit yang dialami pada masa pemeliharaan awal dan menyerang kaki DOC. Penyakit ini berkaitan erat dengan kondisi DOC yang mengalami dehidrasi. Apabila tidak segera ditangani, penyakit kaki kering pada DOC dapat mengakibatkan kematian DOC di usia yang masih terhitung hari.

Gejala Fisik Penyakit Kaki Kering

Penyakit kaki kering yang menyerang DOC dapat dikenali dengan mudah. Peternak bisa melihat gejala penyakit kaki kering hanya dengan melihat kondisi fisik DOC. Pada umumnya, gejala kaki kering pada DOC meliputi:

1. Kulit Tidak Mengkilap

Pada dasarnya, penyakit kaki kering berkaitan dengan kondisi DOC yang mengalami dehidrasi. Sama halnya dengan manusia −ketika mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan di dalam tubuh, maka kulit akan cenderung kusam dan tidak memantulkan cahaya. Begitupun kasus dehidrasi yang dialami DOC akan menyebabkan kulit di sekitar area kaki DOC mengalami kekusaman dan tidak mengkilap.

Baca juga: Harga Ayam Pullet Umur 13 Minggu

2. Keriput

Dehidrasi yang berkelanjutan tidak saja mengakibatkan kulit terlihat kusam, namun dapat menyebabkan timbulnya keriput. Keriput yang menyerupai garis-garis halus tersebut lama kelamaan dapat mengakibatkan kaki DOC kering dan tidak berfungsi sebagaimana seharusnya.

3. Kesulitan Berjalan

penyakit kaki kering

DOC yang terserang penyakit kaki kering akan mengalami kesulitan berjalan sehingga pergerakannya tidak seaktif DOC yang sehat. Jika dibiarkan, penyakit kaki kering akan mempengaruhi pertumbuhan DOC.

Akibat Penyakit Kaki Kering

penyakit kaki kering

Setelah mengetahui gejala dan penyebab penyakit kaki kering, sebaiknya peternak segera mengambil tindakan ketika menemukan kasus penyakit kering di DOC. Sebab, apabila penyakit kaki kering dibiarkan, maka akan mempengaruhi pertumbuhan DOC, seperti:

1. Penyakit Kaki Kering Menyebabkan Kekerdilan

DOC yang terserang penyakit kaki kering cenderung mengonsumsi banyak air daripakan makanan. Akibatnya, DOC tersebut akan tumbuh dengan bobot yang tidak ideal bahkan tertinggal dengan DOC lainnya dan menuju kekerdilan.

Baca juga: Faktor Penyebab Ayam Tidak Bertelur

2. Penyakit Kaki Kering Menyebabkan Kematian

Selain kekerdilan, bobot yang tidak ideal juga beresiko menyebabkan kematian DOC pada usia 12 hari. Bagaimanapun, masa brooding merupakan masa bagi DOC untuk membentuk tubuh. Oleh karena itu, sebaiknya kesehatan DOC selalu dijaga sehingga pertumbuhannya dapat optimal dan tetap sehat.

Penanganan Penyakit Kaki Kering

Untuk mengatasi penyakit kaki kering yang terlanjur menyerang DOC, peternak bisa melakukan beberapa cara seperti berikut:

1. Pemisahan ayam (culling)

Proses pemisahan DOC dapat dilakukan berdasarkan kondisinya. Contohnya memisahkan DOC yang sehat dengan DOC yang cacat kaki, bobot tidak sesuai standar, tidak mampu berdiri, tulang belakang bengkok, kaki kering, dan penyakit lainnya yang kerap menyerang DOC. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengawasan terhadap DOC yang sehat, memperbaiki efisiensi pakan, menekan angka kematian DOC yang masih sehat, dan menyeragamkan pertumbuhan.

Sementara bagi DOC yang terserang penyakit, pemisahan bertujuan untuk memudahkan proses treatment yang dilakukan oleh peternak.

2. Pemberian Sumber Energi

Pemberian sumber energi bagi DOC yang terserang penyakit kaki kering dapat dilakukan dengan memberikan larutan air gula atau larutan elektrolit. Larutan air gula bisa diperoleh dari gula merah yang dilarutkan dengan sorbitol. Tujuannya adalah untuk mnegembalikan stamina DOC.

3. Pemberian Multivitamin

Selain memberikan sumber energi melalui larutan air gula atau larutan elektrolit, penanganan kaki kering juga perlu diimbangi dengan pemberian vitamin pada DOC. Vitamin tersebut dapat berupa vitamin C, E, B kompleks, dan asam amino.

4. Penstabilan Suhu

Apabila suhu di dalam kandang brooding cukup panas, peternak bisa mengakalinya dengan membuka tirai luar. Kandang DOC selama masa brooding dilengkapi dengan tirai dua lapis, yaitu bagian dalam dan luar. Apabila suhu cukup tinggi, peternak bisa membuka tirai bagian luar. Namun, jika tindakan tersebut sudah dilakukan dan suhu masih tinggi maka peternak bisa membuka sedikit tirai bagian dalam. Tips ini bermanfaat untuk mengatur suhu kandang selama masa brooding. Sebab, perubahan suhu dan cuaca di lingkungan sekitar berpengaruh terhadap suhu di dalam kandang.

Baca juga: 5 Tahapan Memulai Bisnis Ayam Petelur Rumahan Dijamin Untung

Akan tetapi, tips ini cukup dilakukan beberapa jam saja. Sebab, angin yang terlalu kencang juga tidak baik bagi pertumbuhan DOC selama masa brooding. Jika suhu kandang sudah mencapai 32 – 35 derajat celcius, peternak bisa kembali menutup kedua tirai tersebut.

Setelah mengetahui seluk beluk penyakit kaki kering pada DOC, peternak bisa memperhatikan penanganan DOC sejak baru tiba. Sebab, penanganan DOC yang baru tiba sangat berpengaruh terhadap kesuksesan Peternak Ayam Petelur.

Apabila penanganan dan pemeliharaan Bibit Ayam Petelur sejak DOC terasa rumit, maka peternak bisa mulai memelihara Bibit Ayam Petelur mulai dari Pullet. Di samping tidak memerlukan kandang brooding, pemeliharaan sejak masa Pullet juga dapat mengurangi biaya operasional lainnya seperti pakan, vaksin, dan Sumber Dayam Manusia (SDM). Untuk mendapatkan Pullet Ayam Petelur yang Berkualitas, Peternak bisa melakukan pemesanan dengan menghubungi Mardhatillah Farm. [ahd]

Cara Ampuh Basmi Lalat Kandang Ayam dari Sumbernya

Cara Ampuh Basmi Lalat Kandang Ayam dari Sumbernya

Mardhatillah Farm – Basmi Lalat Kandang Ayam – Lalat merupakan hama yang sering dijumpai di peternakan ayam layer, terutama lalat jenis lalat rumah (Musca domestica). Lalat tersebut hinggap dan bertelur di lingkungan yang lembab. Maka dari itu, tidak heran jika populasi lalat sering di temukan di area kotoran ayam. Apalagi jika kotoran ayam tersebut tercampur dengan air sehingga menjadi basah.

Kotoran ayam yang basah menjadi media bagi bakteri mikroba untuk berkembang biak sehingga menimbulkan larva. Larva atau lebih dikenal dengan belatung merupakan tahapan metamorfosis lalat setelah telur lalat menetas. Melalui metamofosis sempurna, belatung tersebut dapat berkembang biak menjadi lalat yang membawa berbagai macam penyakit bagi ayam petelur. Oleh karena itu, lalat di kandang peternakan ayam harus dibasmi karena membawa dampak buruk bagi kesehatan ayam.

Sejumlah bibit penyakit yang disebabkan oleh lalat dan dapat menyerang ayam petelur, di antaranya Gumboro, Avian Influenza (AI), Salmonellosis, Necrotic Enteritis, dan lain-lain. Akibatnya, ayam petelur akan mengalami penurunan produksi bahkan mengalami kematian.

Apabila permasalahan lalat tersebut terjadi di peternakan Anda, jangan panik! Kemunculan lalat di kandang ayam merupakan hal yang sering terjadi dan menjadi momok bagi peternak ayam petelur di manapun. Namun, permasalahan tersebut dapat diatasi.

Baca juga: Pakan Ayam Petelur & Tips Jaga Mutu Jagung!

Peternak bisa mengatasi dan membasmi lalat di kandang ayam melalui 3 cara. Ketiga cara tersebut tidak hanya mengusir lalat tetapi mampu membasmi lalat hingga ke sumbernya. Bagaimana caranya? Yuk, simak cara membasmi lalat hingga ke sumbernya!

  1. Basmi Lalat Kandang Ayam dengan Menaburkan Batu Kapur

Batu kapur atau kalsium karbonat merupakan desinfektan yang dapat membasmi belatung atau larva lalat. Batu kapur mampu mencegah pertumbuhan belatung melalui 2 cara, yaitu dengan mengadsorpsi secara fisik sehingga membentuk gumpalan atau menaikkan pH menjadi lebih basa sehingga menghambat aktivitas belatung dan menghancurkannya.

cara basmi lalat kandang ayam
Dokumen Pribadi Mardhatillah Farm

Belatung inilah yang menjadi sumber munculnya lalat di kandang. Pada umumnya, media hidup belatung berupa kotoran ayam yang tercampur dengan air sehingga kotoran tersebut menjadi basah dan lembab. Oleh sebab itu, peternak sebaiknya memperhatikan struktur kandang agar kotoran ayam bisa kering dan dapat digunakan sebagai pupuk. Namun, pada musim penghujan biasanya permasalahan lalat kembali muncul di peternakan karena kotoran ayam terkontaminasi oleh air sebelum sempat mengering.

Fungsi penaburan kapur di dunia peternakan khususnya untuk membunuh bakteri mikroba patogen pernah dibahas secara lengkap oleh tim Mardhatillah Farm. Tak hanya membasmi belatung, batu kapur juga bisa mengurangi pelepasan bau amonia yang dihasilkan oleh aktivitas bakteri mikroba tersebut.

Baca juga: Harga Ayam Pullet Umur 13 Minggu

Sebelum ditaburkan, batu kapur tersebut harus dihancurkan hingga membentuk partikel-partikel kecil atau menjadi serbuk. Tujuannya agar memudahkan peternak ketika menaburkan batu kapur di area kotoran ayam.

Saat menaburkan batu kapur, peternak dianjurkan menggunakan alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan. Peternak juga dianjurkan menggunakan alat bantu saat mengambil batu kapur. Sebab, batu kapur tersebut bersifat panas apabila mengenai kulit.

  1. Basmi Lalat Kandang Ayam dengan Menaburkan Serbuk Kayu

Pada dasarnya batu kapur menghancurkan belatung dengan 2 cara, yaitu; menaikkan pH dan mengadsorpsi nutrient & air. Oleh karena itu, penaburan batu kapur dapat mengurangi kadar air sehingga aktivitas mikroba menurun. Sebab, bakteri mikroba membutuhkan air dan nutrient untuk tumbuh dan berkembang biak.

Dokumen Pribadi Mardhatillah Farm

Namun, apabila area kotoran ayam yang menjadi media pertumbuhan belatung memiliki kadar air yang terlalu tinggi atau sangat basah maka sebaiknya peternak menaburkan serbuk kayu untuk mengoptimalkan penyerapan kadar air. Serbuk kayu tersebut berbentuk partikel-partikel kecil yang berfungsi untuk menyerap kadar air yang masih tersisa. Penaburan serbuk kayu dapat dilakukan 1 x 24 jam setelah media hidup belatung ditaburi batu kapur.

  1. Penggunaan Bahan Kimia

Setelah membasmi sumber lalat, peternak akan lebih mudah membasmi lalat dewasa yang terlanjur bermunculan di kandang ayam petelur. Pembasmian lalat dewasa dapat dilakukan menggunakan obat kimia seperti insectisida.

Jasa Kosultasi Ayam Petelur: mardhatillahfarm.com/konsultasiayampetelur

Dengan melakukan ketiga cara di atas, in sya Allah permasalahan lalat di kandang ayam bisa teratasi. Meskipun demikian, peternak tetap perlu melakukan pengamatan lanjutan untuk mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan. Selain itu, agar serbuan lalat tidak kembali menjadi momok bagi peternak, peternak perlu memastikan keadaan kotoran ayam tetap kering dan melakukan pembersihan kandang secara rutin. [ahd]

Open chat
1
MardhatillahFarm Ayam Pullet Petelur..... Mau Tanya Tanya Tentang Kami 2021 - MardhatillahFarm
Hubungi Kami Segera 2021 - MardhatillahFarm *https://www.mardhatillahfarm.com/2021*