Mardhatillah Farm – Telur Setengah Matang – Konsumsi telur sangat baik untuk memenuhi kebutuhan protein dalam tubuh. Pasalnya, telur mengandung banyak mengandung nutrisi penting, seperti Vitamin A, D, E, B12, zat besi, fosfor, asam lemak, folat, dan lain-lain.
Selain kaya nutrisi, telur juga mudah diolah sehingga daya konsumsi masyarakat terhadap bahan pangan satu ini cukup tinggi. Telur bisa diolah menjadi hidangan pendamping, menu utama hingga hidangan penutup. Bahkan, penikmat telur setengah matang juga tidak kalah banyak .
Olahan telur setengah matang biasanya menjadi pelengkap hidangan mie, nasi goreng, atau dimasak dengan menambahkan kecap dan sedikit sayuran. Bahkan, olahan terakhir ini sempat viral karena cita rasanya yang menggugah dan cara memasak yang mudah.
Selain kelezatannya yang sudah banyak diketahui, makan telur setengah matang juga memberikan beberapa manfaat, di antaranya:
1. Sumber protein hewani
Telur mengandung jumlah protein hewani yang tinggi. Jika dimasak dengan benar, kadar protein tersebut bisa diserap oleh tubuh secara optimal. The Journal of Nutrition menyebutkan bahwa tubuh manusia bisa mencerna 91% protein telur yang dimasak. Berbeda dengan telur mentah yang hanya bisa diserap 51% saja.
Perbedaan tersebut terjadi lantaran senyawa protein telur mentah terpisah satu sama lain. Sementara jika dimasak, senyawa protein tersebut akan membentuk ikatan protein baru. Ikatan inilah yang membuat telur matang lebih mudah dicerna tubuh.
Selain mudah dicerna, telur yang sudah dimasak juga mengandung sumber biotin yang penting dalam metabolism gula dan lemak. Bahkan, telur juga mengandung kolin yang berfungsi memelihara sel.
2. Memperkuat tulang dan otot
Kandungan protein dan asam amino dalam telur bisa meningkatkan kerja tubuh, yakni memperkuat tulang dan otot. Tak heran jika konsumsi telur sangat dianjurkan bagi para atlet atau mereka yang menggemari kegiatan olahraga.
Baca juga: Kenali Kualitas Telur Sebelum Masa Panen
Selain mendukung perkembangan otot, makan telur setengah matang juga baik untuk kesehatan tulang karena mengandung vitamin D.
3. Teman menu diet
Telur bisa menjadi salah satu menu andalan ketika Anda sedang melakukan diet. Pasalnya, telu rebus memiliki nilai kalori yang rendah. Hal tersebut sangat baik untuk menu diet. Namun, asupan nutrisi lainnya juga perlu dipertimbangkan ketika sedang diet.
Biasanya, menu diet sehat mengkombinasikan telur dengan daging, biji-bijian, sayur-sayuran, dan lain-lainnya. Selain memperhatikan asupan nutrisi lainnya, konsumsi telur saat diet juga perlu diimbangi dengan kalori. Sebab, defisit kalori yang berlebihan akibat diet dapat menurunkan tingkat energi sehingga metabolism tubuh terganggu. Misalnya, menstruasi menjadi tidak teratur, kekebalan tubuh menurun, dan kepadatan tulang juga menurun.
Dibalik kelezatan dan manfaatnya, terdapat ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika Anda makan telur setengah matang. Pasalnya makan telur setengah matang juga beresiko bagi kesehatan tubuh. Berikut beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan saat Anda makan telur setengah matang.
1. Kontaminasi bakteri di telur setengah matang
Telur yang tidak dimasak secara sempurna berpotensi mengandung bakteri. Dilansir oleh Health Line, telur setengah matang kemungkinan masih mengandung Salmonela. Salmonella merupakan bakteri yang bisa menimbulkan beragam penyakit, seperti kram perut, diare, mual, demam, dan sakit kepala.
Bakteri Salmonela tidak hanya ditemukan di cangkang telur, tetapi juga di bagian dalam telur. Jika telur dimasak setengah matang, ada kemungkinan bakteri tersebut belum mati karena suhu tidak panas.
Baca juga: Jual Telur Ayam Negeri Solo
Meskipun risiko telur terkontaminasi bakteri Salmonela sangat rendah, makan telur yang dimasak dengan sempurna menjadi pilihan terbaik daripada makan telur setengah matang.
2. Infeksi bakteri pada anak-anak, ibu hamil, dan lansia
Infeksi bakteris Salmonela yang ditemukan di telur setengah matang bisa menjadi perhatian penting bagi beberapa kalangan, seperti bayi/ anak-anak, ibu hamil, dan lansia.
Pada bayi atau anak-anak misalnya. Mereka lebih rentan terinfeksi bakteri salmonela karena system kekebalan tubuhnya belum cukup matang.
Sementara pada ibu hamil, kram perut yang diakibatkan oleh bakteri Salmonela bisa mengakibatkan kelahiran bayi prematur atau lahir mati. Meskipun jarang terjadi, tetapi risiko ini sebaiknya dihindari.
Pada lansia, konsumsi telur setengah matang yang mengandung bakteri Salmonela sangat tidak dianjurkan. Apalagi, jika lansia tersebut mengidap penyakit kronis lainnya. Pasalnya, sistem kekebalan tubuh pengidap penyakit kronis cenderung melemah sehingga lebih mudah terinfeksi.
3. Penyerapan protein yang tidak optimal
Seperti yang telah disampaikan bahwa tubuh dapat menyerap 91% kadar protein di dalam telur matang tetapi hanya menyerap 50% kadar protein dalam telur mentah. Oleh karena itu, jika telur tidak dimasak dengan sempurna, maka kemungkinan kadar protein yang diserap oleh tubuh tidak mencapai 91%.
The Journal of Nutrition melalui penelitian kecil yang melibatkan 5 orang. Mereka diminta untuk mengonsumsi telur matang dan telur mentah. Hasilnya, 90% protein dalam telur matang terserap sempurna oleh tubuh. Sementara telur mentah hanya diserap 50% saja. Artinya, protein dalam telur yang dimasak secara sempurna 80% lebih mudah dicerna oleh tubuh.
Beli Telur Ayam Negeri: www.mardhatillahfarm/belitelurayam
Kelezatan telur setengah matang memang sudah tidak diragukan lagi. Namun, konsumsi telur setengah matang sebaiknya diimbangi dengan mengenal manfaat dan risikonya. Hal tersebut bisa menjadi pertimbangan Anda ketika mengolah dan mengonsumsinya. Sebab, apapun yang Anda konsumsi akan diserap oleh tubuh dan berdampak pada kesehatan. Baik atau buruk, pilihan kesehatan Anda ada di tangan Anda. [ahd]