Mardhatillah Farm – Pakan Ayam Petelur – Jagung merupakan komponen terbesar dalam pakan ayam petelur. Sebanyak 50% dari total pakan ayam petelur berasal dari jagung. Nutrisi yang terkandung di dalam jagung −yaitu karbohidrat dan protein, sangat dibutuhkan oleh ayam petelur. Namun, tahukan Anda jika komponen terbesar pakan ayam ini juga bisa membawa masalah bagi pertumbuhan ayam petelur?
Jagung bisa menjadi media sumber penyakit Aspergillosis bagi ayam petelur. Penyakit ini sering dikenal dengan Mycotic Pneumonia. Penyebab penyakit Aspergillosis adalah jamur Aspergillosis sp yang terdiri dari beberapa spesies, di antranya Aspergillus flavus dan Aspergillus fumigatus. Kedua spesies ini sering menyerang ayam petelur.
Berbeda dengan spesies Aspergillus fumigatus yang sering ditemukan di bahan organik seperti telur, sekam, dan pakan, Aspergillus flavus justru sering ditemukan di bahan pakan ayam petelur. Jagung misalnya. Aspergillus ini akan membentuk spora yang berukuran sangat kecil sehingga mudah menyebar dan mencemari pakan serta lingkungan kandang ayam petelur.
Kasus di Indonesia menunjukkan bahwa penyakit Aspergillosis menyerang ayam petelur baik di usia muda maupun tua (layer). Selain menyerang ayam petelur, penyakit Aspergillosis juga menyerang ayam pedaging (broiler). Bedanya, penyakit ini lebih sering menyerang ayam broiler tua.
Baca juga: Pakan Ayam Petelur & Tips Jaga Mutu Jagung!
Mengapa Jamur Bisa Tumbuh di Pakan Ayam Petelur Jagung?
Pada dasarnya persoalan jamur tidak bisa dihindari oleh peternak di Indonesia. Sebab, Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang terdiri dari dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Di banyak kasus, jamur lebih sering muncul di musim hujan. Namun, jamur bisa saja tumbuh di musim kemarau, terutama musim kemarau basah yakni kemarau yang masih disertai hujan. Tak hanya iklim, terdapat beberapa faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan jamur di jagung.
-
Iklim
Beriklim tropis, pertumbuhan jamur di Indonesia sangat mudah ditemui. Pasalnya, curah hujan dan suhu yang tinggi sangat mempengaruhi pertumbuhan jamur. Jamur dapat tumbuh dan berkembang pada subu 25-32o Ccelcius dengan kelempaban udara 65-85%.
Oleh karena itu, peternak perlu memastikan bahwa jagung yang mereka beli berkualitas baik dan disimpan di tempat yang tepat. Pemilihan dan penyimpanan jagung akan berpengaruh terhadap ransum yang dikonsumsi oleh ayam petelur.
-
Kadar Air Pakan Ayam Petelur
Selain memastikan penyimpanan jagung sejak masa panen, peternak juga harus memperhatikan kadar air di dalam jagung. Kandungan kadar air di dalam jagung harus dicek untuk mengetahui kualitas jagung yang Anda beli. Sebaiknya kadar air bahan baku ransum tidak lebih dari 14%. Sebab, jika kadar air melebihi batas tersebut maka jagung dapat berpotensi ditumbuhi jamur.
Semakin besar kandungan kadar air di dalam jagung, maka semakin besar potensi pertumbuhan jamur selama masa penyimpanan. Begitupun sebaliknya.
-
Kondisi Selama Masa Penyimpanan Pakan Ayam Petelur
Kualitas jagung yang buruk menunjukkan bahwa kondisi jagung tersebut sudah rusak. Jika jagung sudah berbentuk partikel-partikel kecil, maka kerusakan kualitas jagung bisa diakibatkan oleh pemanasan yang berlebih pada saat penggilingan. Tak hanya itu, kontaminasi serangga selama masa penyimpanan juga dapat mempengaruhi kualitas jagung.
Jagung yang sudah digiling berpotensi ditumbuhi jamur jika disimpan dalam kurun waktu yang terlalu lama. Terlebih lagi jika sistem penyimpanannya kurang tepat. Alhasil, nutrisi di dalam jagung bisa berkurang.
Jagung yang sudah digiling sebaiknya disimpan selama kurang dari 21 – 30 hari sejak masa produksi. Namun, jika kelembapan tempat penyimpanannya cukup tinggi, maka jagung yang sudah digiling hanya mampu bertahan kurang dari 2 – 3 hari saja.
Baca juga: 5 Tahapan Memulai Bisnis Ayam Petelur Rumahan Dijamin Untung
Selain masa penyimpanan, jagung juga bisa terkontaminasi oleh jamur jika prosedur penyimpanannya tidak tepat. Misalnya saja tidak menggunakan pallete selama masa penyimpanan.
Jagung dan ransum ayam petelur yang disimpan tanpa menggunakan pallete dapat terkontaminasi oleh jamur meskipun mengandung kadar air yang sesuai standar. Oleh karena itu, selain memastikan kualitas jagung baik sejak dari supplier, peternak juga perlu memastikan prosedur penyimpanan jagung. Sebab tidak menutup kemungkinan apabila kualitas jagung justru rusak selama masa penyimpanan.
Tips Memilih Jagung Sebagai Pakan Ayam Petelur
Sebagai komponen terbesar dalam pakan ayam petelur, penting bagi peternak untuk memilih jagung yang berkualitas. Hal tersebut bertujuan agar terhindar dari kerugian biaya ransum yang mencapai 70 – 80% dari biaya produksi. Berikut beberapa tips memilih jagung ala Mardhatillah Farm.
-
Ketahui Kredibilitas Supplier Jagung
Sebelum memutuskan untuk membeli jagung, sebaiknya tanyakan terlebih dahulu masa simpan jagung tersebut kepada supplier. Ini merupakan langkah awal untuk memastikan bahwa jagung yang Anda beli berkualitas baik dari segi penyimpanan.
Peternak disarankan memiliki relasi supplier jagung lebih dari satu. Tujuannya adalah untuk substitusi jagung. Misalnya supplier sebelumnya tiba-tiba tidak bisa mengirimi jagung kepada Anda atau jagung yang dihasilkan berkualitas buruk, maka Anda bisa melakukan substitusi (penggantian) supplier ke supplier jagung yang berkualitas baik.
-
Kontrol dan Pengecekan Pakan Ayam Petelur Saat Kedatangan
Pengecekan saat kedatangan bertujuan untuk memastikan kondisi dan kualitas jagung. Pengecekan bisa meliputi kondisi fisik dan kimia, di antaranya:
-
Kadar Air Pakan Ayam Petelur
Pengecekan kadar air di dalam jagung bisa diukur menggunakan instrument digital. Sebaiknya kadar air tidak lebih dari 14%. Namun, apabila jagung tersebut memiliki kadar air lebih dari 14% maka peternak bisa mengatasinya dengan menjemur jagung di bawah terik matahari sebelum disimpan di gudang.
Jasa Konsultasi Ayam Petelur: mardhatillahfarm/konsultasibisnisayampetelur
-
Warna dan Butiran Jagung
Jagung sebaiknya berwarna kuning dan tidak pucat. Selain itu, butiran jagung sebaiknya memiliki pangkal berwarna putih bersih. Apabila pangkal butiran jagung menghitam atau berubah warna maka besar kemungkinan jagung tersebut terkontaminasi oleh serangga atau jamur.
-
Hindari Remahan Janggel Jagung
Pada saat pengecekan, pastikan tidak ada remahan janggel jagung diantara butiran jagung yang diperoleh.
Pastikan jagung yang Anda beli benar-benar berkualitas baik. Jangan mudah tergiur dengan harga jagung murah namun berkualitas rendah. Sebab, alih-alih mendapat nutrisi, jagung berkualitas buruk justru dapat menjadi sumber penyakit bagi ayam petelur Anda. [ahd]