Mardhatillah Farm – Mutu Pakan Ayam Petelur – Memastikan kualitas pakan ayam petelur bisa dimulai dari mencari supplier jagung yang terbaik. Sayangnya, menemukan supplier jagung tidaklah cukup. Sebab penurunan kualitas jagung bisa disebabkan oleh prosedur penyimpanan yang kurang tepat.
Penyimpanan bahan baku pakan ayam berupa jagung yang kurang tepat bisa berujung pada pembengkakan biaya produski. Pasalnya, kualitas jagung akan mengalami penurunan. Akibatnya, ransum dengan bahan baku jagung berkualitas buruk bisa menyebabkan penurunan produksi ayam petelur.
Lalu, bagaimana cara menyimpan jagung agar tetap terjaga kualitasnya?
Tips Menyimpan Jagung Sebagai Pakan Ayam Petelur
-
Simpan di dalam Gudang dengan Suhu & Kelembapan yang Stabil
Jagung yang sudah digiling dan siap digunakan sebagai ransum ayam petelur sebaiknya disimpan di dalam gudang dengan kapasitas yang sesuai. Kelebihan kapasitas sangat tidak dianjurkan karena dapat menyulitkan manajemen penataan dan pembersihan gudang secara berkala.
Selain itu, suhu di dalam gudang penyimpanan jagung sebaiknya dijaga agar tetap stabil. Suhu gudang penyimpanan jagung –terutama yang sudah digiling, sebaiknya berkisar antara 25 – 32oC dengan kelembapan kurang dari 70%. Struktur bangunan gudang juga harus diperhatikan. Misalnya posisi lantai dibuat lebih tinggi dari tanah agar terhindar dari serangan tikus dan kutu. Gudang juga harus dipastikan tidak terkena paparan sinar matahari secara langsung.
Baca juga: 5 Tahapan Memulai Bisnis Ayam Petelur Rumahan Dijamin Untung
Tak hanya struktur, desain layout gudang tak kalah penting. Sebab desain layout akan berpengaruh terhadap sistem manajemen penggudangan. Desain layout gudang sebaiknya memudahkan pengaplikasian sistem FIFO atau first in first out. Tujuannya untuk meminimalisir timbunan jagung di gudang sehingga terhindar dari masa simpan yang terlalu lama.
-
Perhatikan Masa Simpan Jagung Sebagai Pakan Ayam Petelur
Jagung yang sudah digiling memiliki masa simpan yang pendek, yakni berkisar 1 bulan saja. Jika masa penyimpanan melebihi batas tersebut, maka nutrisi di dalam jagung bisa berkurang.
-
Kontrol Kadar air di dalam Jagung
Pengecekan kadar air sebaiknya tidak hanya dilakukan pada saat awal kedatangan, tetapi juga dicek secara berkala. Sebab kadar air sangat berpengaruh terhadap kualitas jagung. Kadar air yang tinggi berpotensi memunculkan kontaminasi jamur pada jagung. Jika terus menerus dibiarkan, alih-alih memberikan nutrisi, jagung justru bisa menjadi medium penyebaran penyakit Aspergillosis.
Secara teori, kadar air yang terlalu tinggi dapat merusak kandungan protein dan lemak. Jika kandungan keduanya sama-sama tinggi, maka akan terjadi reaksi. Reaksi tersebut terjadi pada ammonia yang mengakibatkan bau tidak sedap. Kadar air yang tinggi juga mengakibatkan turunnya kadar protein yang semula 20%.
-
Sistem Penataan Jagung Sebagai Pakan Ayam Petelur
Sebaiknya, jagung yang sudah digiling disimpan berjarak antara tumpukan satu dan tumpukan lainnya. Jarak antara kedua tumpukan tersebut sekitar 50 cm. Tujuannya untuk menghindari penggumpalan dan meminimalisir keberadaan tikus.
Selain berjarak, penataan tumpukan jagung yang sudah digiling sebaiknya dialasi oleh palette. Tujuannya untuk menghindari penambahan kadar air yang dapat berpontensi menjadi media pertumbuhan jamur.
Baca juga: Faktor Penyebab Ayam Tidak Bertelur
Kontaminasi jamur pada bahan baku jagung dapat berakibat buruk bagi ayam petelur. Sebab, jika terlanjur dikonsumsi, ayam petelur bisa mengalami gangguan kesehatan, seperti gejala keracunan hingga kematian.
Beberapa kasus yang ditemukan di lapangan tidak sampai berujung pada kematian, namun sangat mempengaruhi penurunan produktivitas ayam petelur. Akibatnya, peternak dapat mengalami kerugian biaya operasional karena penanganan pakan yang tidak tepat. Hingga saat ini, kasus yang diakibatkan oleh kontaminasi jamur pada ransum ayam petelur masih menjadi salah satu kasus utama di Indonesia.
-
Kebersihan Gudang Penyimpan Pakan Ayam Petelur
Gudang yang kotor berpotensi menjadi sarang tikus dan serangga. Akibatnya, hewan pengerat tersebut akan merusak kualitas jagung yang disimpan. Misalnya dengan merusak kemasan yang berakibat pada kontaminasi. Tak hanya itu, tikus juga bisa mengurangi jumlah stock penyimpanan pada masa awal dan akhir.
Jasa Konsultasi Ayam Petelur: mardhatillahfarm/konsultasibisnisayampetelur
Sistem penyimpanan jagung sebagai pahan utama penyusun pakan ayam petelur sangat penting. Kegagalan bisnis peternak Anda bisa saja terjadi karena penyimpanan bahan baku ransum yang tidak tepat. Akibatnya, biaya operasional akan membengkak dan merugi. Oleh karena itu, penyimpanan bahan baku ransum perlu diperhatikan agar binsis ayam petelur Anda sukses. [ahd]