Cara Menghilangkan Bau Kotoran Ayam

Cara Menghilangkan Bau Kotoran Ayam

Mardhatillah Farm – Cara Menghilangkan Bau Kotoran Ayam – Menjelang musim penghujan, peternak ayam petelur perlu memperhatikan salah satu hasil luaran ayam, yaitu manur. Selama proses produksi, ayam petelur menghasilkan luaran berupa daging, telur, dan manur. Keberadaan manur yang terlalu berlebihan dan terkontaminasi dengan air hujan dapat berakibat buruk bagi manusia dan ayam itu sendiri.

Manur merupakan produk luaran ayam selama produksi yang terdiri dari feses dan urine. Dalam satu hari, seekor ayam bisa menghasilkan 0,15 kg manur yang mengandung 4,8% Nitrogen (N), 1,8& Phospor (P), dan 5,5% Kalium (K). Manur juga mengandung kadar air. Banyak sedikitnya kadar air dalam manur dipengaruhi oleh air yang dikonsumsi ayam. Semakin banyak ayam mengonsumsi air maka semakin banyak pula kadar air di dalam manur. Begitu pun sebaliknya.

Sayangnya, manur yang tercampur dengan air hujan dapat menjadi tempat bagi mikroba untuk melangsungkan aktivitasnya. Selama mikroba tersebut melangsungkan aktivitasnya, manur akan melepaskan gas aminoa (NH3) yang berbau tidak sedap. Bukan hanya berbau tidak sedap, gas amonia yang merupakan gas alkali juga tidak berwarna, mempunyai daya iritasi cukup tinggi, dan bersifat toksik.

Dampak Bau Kotoran Ayam

Tak hanya mencemari udara melalui bau yang tidak sedap, manur yang basah juga dapat mencemari tanah dan air di lingkungan sekitar kandang. Manusia dan ayam juga tak luput dari dampak tersebut.

Baca juga: Cara Ampuh Basmi Lalat Kandang Ayam dari Sumbernya

Pada dasarnya, manusia dan ayam memiliki batas toleransi terhadap bau gas amonia. Manusia mampu menoleransi keberadaan gas amonia hingga 5 – 10 ppm. Sementara unggas mampu menoleransi bau gas amonia hingga 15 – 20 ppm. Meskipun demikian, sebanyak 11 ppm gas amonia mampu mengakibatkan penurunan produktivitas ayam. Semakin tinggi kadar gas amonia maka semakin turun pula produktivitas ayam.

Sementara itu, efek keterpaparan gas amonia juga dirasakan oleh manusia mulai dari iritasi mata, masalah respirasi hingga iritasi hidung serta tenggorokan. Berikut tabel efek keterpaparan gas amonia terhadap manusia berdasarkan konsentrasi gas amonia dan efeknya bagi kesehatan manusia.

Bagaimana Cara Menghilangkan Bau Kotoran Ayam?

Bagaimanapun, keberadaan manur tidak dapat dihindari. Sebab manur merupakan salah satu luaran yang dihasilkan ayam selama produksi. Namun kontaminasi manur dengan air mangakibatkan manur menjadi basah sehingga menjadi tempat beraktivitas bagi bakteri mikroba dan menghasilkan bau yang tidak sedap. Selain memperhatikan struktur bangunan kandang dan menjaga sanitasi serta kebersihan kandang, peternak bisa menggunakan cara sederhana untuk menanggulangi bau yang tidak sedap akibat manur yang basah. Cara sederhana tersebut adalah dengan menaburkan batuan kapur atau kalsium karbonat (CaCO3).

cara menghilangkan bau kotoran ayam

 

Batu kapur dapat berfungsi sebagai desinfektan karena mampu mencegah pertumbuhan mikroba patogen melalui dua cara, yaitu mengadsorpsi secara fisik sehingga membentuk gumpalan atau meningkatkan pH menjadi lebih basa sehingga mampu menghancurkan mikroba patogen.

Baca juga: Harga Ayam Pullet Umur 13 Minggu

Fungsi Batu Kapur

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa semakin tinggi konsentrasi batu kapur dan semakin lama masa inkubasi maka kadar gas amonia semakin turun. Hal tersebut dikarenakan semakin lama masa inkubasi maka semakin berkurang pula air dan nutrient yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroba. Akibatnya, mikroba berkompetisi untuk mempertahankan hidupnya sendiri sehingga aktivitasnya menjadi berkurang.

cara menghilangkan bau kotoran ayam

Kapur juga dapat menyerap air yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroba. Penurunan kadar air tersebut mengakibatkan penurunan aktivitas mikroba sehingga jumlah gas amonia yang dilepaskan juga berkurang. Semakin banyak kapur yang ditaburkan ke manur, maka semakin berkurang kadar air di dalam manur. Hal tersebut dikarenakan kapur dapat bereaksi dengan air. Agar kadar air dapat terserap secara lebih optimal, peternak bisa menggunakan serbuk gergaji yang ditabur 1 x 24 jam setelah batu kapur.

Jasa Konsultasi Ayam Petelur: mardhatillahfarm.com/konsultasiayampetelur

Tak hanya mengurangi nutrient dan kadar air dalam manur, kapur juga dapat menaikkan pH menjadi 11 – 11,5 sehingga mempengaruhi aktivitas mikroba patogen. Pada umumnya, mikroba patogen dapat hidup dan beraktivitas di pH 6 – 8. Apabila dibiarkan, bakteri mikroba patogen tersebut bisa berkembang biak menjadi lalat yang dapat membawa penyakit bagi ayam petelur.

Setelah penanganan bau di kandang ayam petelur di tangani dengan tepat, peternak perlu menjaga dan memastikan agar manur tetap dalam kondisi kering. Sebab manur yang kering tidak akan menghasilkan bau yang tidak sedap dan menjadi media pertumbuhan bakteri mikroba patogen. Manur yang kering justru menjadi pundi-pundi pemasukan bagi peternak karena dapat dijual untuk diolah menjadi pupuk kandang. [ahd]

Open chat
1
MardhatillahFarm Ayam Pullet Petelur..... Mau Tanya Tanya Tentang Kami bau kotoran ayam
Hubungi Kami Segera bau kotoran ayam *https://www.mardhatillahfarm.com/tag/bau-kotoran-ayam*