Pakan Ayam Petelur & Tips Jaga Mutu Jagung!

Pakan Ayam Petelur & Tips Jaga Mutu Jagung!

Mardhatillah Farm – Mutu Pakan Ayam Petelur – Memastikan kualitas pakan ayam petelur bisa dimulai dari mencari supplier jagung yang terbaik. Sayangnya, menemukan supplier jagung tidaklah cukup. Sebab penurunan kualitas jagung bisa disebabkan oleh prosedur penyimpanan yang kurang tepat.

Penyimpanan bahan baku pakan ayam berupa jagung yang kurang tepat bisa berujung pada pembengkakan biaya produski. Pasalnya, kualitas jagung akan mengalami penurunan. Akibatnya, ransum dengan bahan baku jagung berkualitas buruk bisa menyebabkan penurunan produksi ayam petelur.

Lalu, bagaimana cara menyimpan jagung agar tetap terjaga kualitasnya?

Tips Menyimpan Jagung Sebagai Pakan Ayam Petelur

  1. Simpan di dalam Gudang dengan Suhu & Kelembapan yang Stabil

Jagung yang sudah digiling dan siap digunakan sebagai ransum ayam petelur sebaiknya disimpan di dalam gudang dengan kapasitas yang sesuai. Kelebihan kapasitas sangat tidak dianjurkan karena dapat menyulitkan manajemen penataan dan pembersihan gudang secara berkala.

pakan ayam petelur

Selain itu, suhu di dalam gudang penyimpanan jagung sebaiknya dijaga agar tetap stabil. Suhu gudang penyimpanan jagung –terutama yang sudah digiling, sebaiknya berkisar antara 25 – 32oC dengan kelembapan kurang dari 70%. Struktur bangunan gudang juga harus diperhatikan. Misalnya posisi lantai dibuat lebih tinggi dari tanah agar terhindar dari serangan tikus dan kutu. Gudang juga harus dipastikan tidak terkena paparan sinar matahari secara langsung.

Baca juga: 5 Tahapan Memulai Bisnis Ayam Petelur Rumahan Dijamin Untung

Tak hanya struktur, desain layout gudang tak kalah penting. Sebab desain layout akan berpengaruh terhadap sistem manajemen penggudangan. Desain layout gudang sebaiknya memudahkan pengaplikasian sistem FIFO atau first in first out. Tujuannya untuk meminimalisir timbunan jagung di gudang sehingga terhindar dari masa simpan yang terlalu lama.

  1. Perhatikan Masa Simpan Jagung Sebagai Pakan Ayam Petelur

Jagung yang sudah digiling memiliki masa simpan yang pendek, yakni berkisar 1 bulan saja. Jika masa penyimpanan melebihi batas tersebut, maka nutrisi di dalam jagung bisa berkurang.

  1. Kontrol Kadar air di dalam Jagung

pakan ayam petelur

Pengecekan kadar air sebaiknya tidak hanya dilakukan pada saat awal kedatangan, tetapi juga dicek secara berkala. Sebab kadar air sangat berpengaruh terhadap kualitas jagung. Kadar air yang tinggi berpotensi memunculkan kontaminasi jamur pada jagung. Jika terus menerus dibiarkan, alih-alih memberikan nutrisi, jagung justru bisa menjadi medium penyebaran penyakit Aspergillosis.

Secara teori, kadar air yang terlalu tinggi dapat merusak kandungan protein dan lemak. Jika kandungan keduanya sama-sama tinggi, maka akan terjadi reaksi. Reaksi tersebut terjadi pada ammonia yang mengakibatkan bau tidak sedap. Kadar air yang tinggi juga mengakibatkan turunnya kadar protein yang semula 20%.

  1. Sistem Penataan Jagung Sebagai Pakan Ayam Petelur

Sebaiknya, jagung yang sudah digiling disimpan berjarak antara tumpukan satu dan tumpukan lainnya. Jarak antara kedua tumpukan tersebut sekitar 50 cm. Tujuannya untuk menghindari penggumpalan dan meminimalisir keberadaan tikus.

Selain berjarak, penataan tumpukan jagung yang sudah digiling sebaiknya dialasi oleh palette. Tujuannya untuk menghindari penambahan kadar air yang dapat berpontensi menjadi media pertumbuhan jamur.

Baca juga: Faktor Penyebab Ayam Tidak Bertelur

Kontaminasi jamur pada bahan baku jagung dapat berakibat buruk bagi ayam petelur. Sebab, jika terlanjur dikonsumsi, ayam petelur bisa mengalami gangguan kesehatan, seperti gejala keracunan hingga kematian.

Beberapa kasus yang ditemukan di lapangan tidak sampai berujung pada kematian, namun sangat mempengaruhi penurunan produktivitas ayam petelur. Akibatnya, peternak dapat mengalami kerugian biaya operasional karena penanganan pakan yang tidak tepat. Hingga saat ini, kasus yang diakibatkan oleh kontaminasi jamur pada ransum ayam petelur masih menjadi salah satu kasus utama di Indonesia.

  1. Kebersihan Gudang Penyimpan Pakan Ayam Petelur

Gudang yang kotor berpotensi menjadi sarang tikus dan serangga. Akibatnya, hewan pengerat tersebut akan merusak kualitas jagung yang disimpan. Misalnya dengan merusak kemasan yang berakibat pada kontaminasi. Tak hanya itu, tikus juga bisa mengurangi jumlah stock penyimpanan pada masa awal dan akhir.

Jasa Konsultasi Ayam Petelur: mardhatillahfarm/konsultasibisnisayampetelur

Sistem penyimpanan jagung sebagai pahan utama penyusun pakan ayam petelur sangat penting. Kegagalan bisnis peternak Anda bisa saja terjadi karena penyimpanan bahan baku ransum yang tidak tepat. Akibatnya, biaya operasional akan membengkak dan merugi. Oleh karena itu, penyimpanan bahan baku ransum perlu diperhatikan agar binsis ayam petelur Anda sukses.  [ahd]

 

Tips Memilih Pakan Ayam Petelur Jagung

Tips Memilih Pakan Ayam Petelur Jagung

Mardhatillah FarmPakan Ayam Petelur – Jagung merupakan komponen terbesar dalam pakan ayam petelur. Sebanyak 50% dari total pakan ayam petelur berasal dari jagung. Nutrisi yang terkandung di dalam jagung −yaitu karbohidrat dan protein, sangat dibutuhkan oleh ayam petelur. Namun, tahukan Anda jika komponen terbesar pakan ayam ini juga bisa membawa masalah bagi pertumbuhan ayam petelur?

Jagung bisa menjadi media sumber penyakit Aspergillosis bagi ayam petelur. Penyakit ini sering dikenal dengan Mycotic Pneumonia. Penyebab penyakit Aspergillosis adalah jamur Aspergillosis sp yang terdiri dari beberapa spesies, di antranya Aspergillus flavus dan Aspergillus fumigatus. Kedua spesies ini sering menyerang ayam petelur.

Berbeda dengan spesies Aspergillus fumigatus yang sering ditemukan di bahan organik seperti telur, sekam, dan pakan, Aspergillus flavus justru sering ditemukan di bahan pakan ayam petelur. Jagung misalnya. Aspergillus ini akan membentuk spora yang berukuran sangat kecil sehingga mudah menyebar dan mencemari pakan serta lingkungan kandang ayam petelur.

Kasus di Indonesia menunjukkan bahwa penyakit Aspergillosis menyerang ayam petelur baik di usia muda maupun tua (layer). Selain menyerang ayam petelur, penyakit Aspergillosis juga menyerang ayam pedaging (broiler). Bedanya, penyakit ini lebih sering menyerang ayam broiler tua.

Baca juga: Pakan Ayam Petelur & Tips Jaga Mutu Jagung!

Mengapa Jamur Bisa Tumbuh di Pakan Ayam Petelur Jagung?

Pada dasarnya persoalan jamur tidak bisa dihindari oleh peternak di Indonesia. Sebab, Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang terdiri dari dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Di banyak kasus, jamur lebih sering muncul di musim hujan. Namun, jamur bisa saja tumbuh di musim kemarau, terutama musim kemarau basah yakni kemarau yang masih disertai hujan. Tak hanya iklim, terdapat beberapa faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan jamur di jagung.

  1. Iklim

Beriklim tropis, pertumbuhan jamur di Indonesia sangat mudah ditemui. Pasalnya, curah hujan dan suhu yang tinggi sangat mempengaruhi pertumbuhan jamur. Jamur dapat tumbuh dan berkembang pada subu 25-32o Ccelcius dengan kelempaban udara 65-85%.

Oleh karena itu, peternak perlu memastikan bahwa jagung yang mereka beli berkualitas baik dan disimpan di tempat yang tepat. Pemilihan dan penyimpanan jagung akan berpengaruh terhadap ransum yang dikonsumsi oleh ayam petelur.

  1. Kadar Air Pakan Ayam Petelur

Selain memastikan penyimpanan jagung sejak masa panen, peternak juga harus memperhatikan kadar air di dalam jagung. Kandungan kadar air di dalam jagung harus dicek untuk mengetahui kualitas jagung yang Anda beli. Sebaiknya kadar air bahan baku ransum tidak lebih dari 14%. Sebab, jika kadar air melebihi batas tersebut maka jagung dapat berpotensi ditumbuhi jamur.

Semakin besar kandungan kadar air di dalam jagung, maka semakin besar potensi pertumbuhan jamur selama masa penyimpanan. Begitupun sebaliknya.

  1. Kondisi Selama Masa Penyimpanan Pakan Ayam Petelur

Kualitas jagung yang buruk menunjukkan bahwa kondisi jagung tersebut sudah rusak. Jika jagung sudah berbentuk partikel-partikel kecil, maka kerusakan kualitas jagung bisa diakibatkan oleh pemanasan yang berlebih pada saat penggilingan. Tak hanya itu, kontaminasi serangga selama masa penyimpanan juga dapat mempengaruhi kualitas jagung.

pakan ayam petelur

Jagung yang sudah digiling berpotensi ditumbuhi jamur jika disimpan dalam kurun waktu yang terlalu lama. Terlebih lagi jika sistem penyimpanannya kurang tepat. Alhasil, nutrisi di dalam jagung bisa berkurang.

Jagung yang sudah digiling sebaiknya disimpan selama kurang dari 21 – 30 hari sejak masa produksi. Namun, jika kelembapan tempat penyimpanannya cukup tinggi, maka jagung yang sudah digiling hanya mampu bertahan kurang dari 2 – 3 hari saja.

Baca juga: 5 Tahapan Memulai Bisnis Ayam Petelur Rumahan Dijamin Untung

Selain masa penyimpanan, jagung juga bisa terkontaminasi oleh jamur jika prosedur penyimpanannya tidak tepat. Misalnya saja tidak menggunakan pallete selama masa penyimpanan.

Jagung dan ransum ayam petelur yang disimpan tanpa menggunakan pallete dapat terkontaminasi oleh jamur meskipun mengandung kadar air yang sesuai standar. Oleh karena itu, selain memastikan kualitas jagung baik sejak dari supplier, peternak juga perlu memastikan prosedur penyimpanan jagung. Sebab tidak menutup kemungkinan apabila kualitas jagung justru rusak selama masa penyimpanan.

Tips Memilih Jagung Sebagai Pakan Ayam Petelur

Sebagai komponen terbesar dalam pakan ayam petelur, penting bagi peternak untuk memilih jagung yang berkualitas. Hal tersebut bertujuan agar terhindar dari kerugian biaya ransum yang mencapai 70 – 80% dari biaya produksi. Berikut beberapa tips memilih jagung ala Mardhatillah Farm.

  1. Ketahui Kredibilitas Supplier Jagung

Sebelum memutuskan untuk membeli jagung, sebaiknya tanyakan terlebih dahulu masa simpan jagung tersebut kepada supplier. Ini merupakan langkah awal untuk memastikan bahwa jagung yang Anda beli berkualitas baik dari segi penyimpanan.

Peternak disarankan memiliki relasi supplier jagung lebih dari satu. Tujuannya adalah untuk substitusi jagung. Misalnya supplier sebelumnya tiba-tiba tidak bisa mengirimi jagung kepada Anda atau jagung yang dihasilkan berkualitas buruk, maka Anda bisa melakukan substitusi (penggantian) supplier ke supplier jagung yang berkualitas baik.

  1. Kontrol dan Pengecekan Pakan Ayam Petelur Saat Kedatangan

Pengecekan saat kedatangan bertujuan untuk memastikan kondisi dan kualitas jagung. Pengecekan bisa meliputi kondisi fisik dan kimia, di antaranya:

  • Kadar Air Pakan Ayam Petelur

Pengecekan kadar air di dalam jagung bisa diukur menggunakan instrument digital. Sebaiknya kadar air tidak lebih dari 14%. Namun, apabila jagung tersebut memiliki kadar air lebih dari 14% maka peternak bisa mengatasinya dengan menjemur jagung di bawah terik matahari sebelum disimpan di gudang.

Jasa Konsultasi Ayam Petelur: mardhatillahfarm/konsultasibisnisayampetelur

  • Warna dan Butiran Jagung

pakan ayam petelur jagung

Jagung sebaiknya berwarna kuning dan tidak pucat. Selain itu, butiran jagung sebaiknya memiliki pangkal berwarna putih bersih. Apabila pangkal butiran jagung menghitam atau berubah warna maka besar kemungkinan jagung tersebut terkontaminasi oleh serangga atau jamur.

  • Hindari Remahan Janggel Jagung

Pada saat pengecekan, pastikan tidak ada remahan janggel jagung diantara butiran jagung yang diperoleh.

Pastikan jagung yang Anda beli benar-benar berkualitas baik. Jangan mudah tergiur dengan harga jagung murah namun berkualitas rendah. Sebab, alih-alih mendapat nutrisi, jagung berkualitas buruk justru dapat menjadi sumber penyakit bagi ayam petelur Anda. [ahd]

Cara Menghitung Kebutuhan Pakan Ayam Petelur Setiap Hari

Cara Menghitung Kebutuhan Pakan Ayam Petelur Setiap Hari

Mardhatillah Farm – Kebutuhan Pakan Ayam Petelur – Nasib Peternak Ayam Petelur akibat tingginya biaya operasional menarik perhatian berbagai kalangan. Tak hanya sesama Peternak Ayam Petelur dan warga sekitar, tetapi juga oleh Pemerintah. Hal tersebut lantaran aksi seorang Peternak Ayam Petelur bernama Suroto yang membentangkan poster kepada Jowoki saat mengunjungi Makam bung Karno (MBK) di Blitar pada Selasa (7/9/2021). Dalam poster tersebut, Suroto menuliskan kalimat ‘Pak Jokowi bantu peternak beli jagung dengan harga wajar’. Ia juga mengimbuhkan kalimat ‘Telur Murah’.

Melalui poster tersebut Suroto mengadukan nasib peternak ayam petelur akibat harga jagung yang melonjak −yakni dari Rp4.500/Kg menjadi Rp6.500/Kg. Akibatnya, biaya operasional berupa pakan ayam membengkak. Sayangnya, membengkaknya biaya produksi tersebut tidak dibarengi dengan kenaikan harga telur. Bahkan sudah beberapa bulan terakhir, harga telur anjlok di kisaran Rp13.700/Kg.

Jenis Pakan Ayam Petelur

Pada dasarnya, pakan Ayam Petelur dibedakan menjadi 3 jenis; pertama, pakan pabrikan. Pakan pabrikan merupakan pakan Ayam Petelur yang siap konsumsi. Peternak tidak perlu menambahkan campuran apapun apabila menggunakan pakan pabrikan.

Baca juga: Pakan Ayam Petelur & Tips Jaga Mutu Jagung!

Selanjutnya adalah pakan Ayam Petelur yang diproduksi sendiri. Biasanya pakan jenis ini diperoleh dari bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar. Terakhir, adalah jenis pakan campuran. Pakan campuran ini merupakan pakan Ayam Petelur yang terdiri dari campuran jagung, konsentrat, dan bekatul. Jagung dan bekatul berfungsi sebagai sumber karbohidrat dan juga mengandung protein. Sementara konsentrat merupakan sumber protein tertinggi jika dibandingkan dengan jagung dan bekatul.

Jenis pakan campuran Ayam Petelur merupakan jenis pakan yang paling sering digunakan oleh peternak, terutama peternak dengan populasi menengah. Hal tersebut lantaran pakan campuran membutuhkan biaya yang lebih terjangkau apabila dibandingkan dengan jenis pakan pabrikan. Sementara, jika dibandingkan dengan jenis pakan yang diproduksi sendiri, pakan campuran dinilai lebih praktis.

Komposisi Pakan

Kompisisi pakan campuran Ayam Peterlur terdiri dari jagung 50%, konsentrat 35%, dan bekatul 15%. Jagung merupakan komposisi utama dalam pakan campuran Ayam Petelur. Oleh sebab itu, tak heran apabila peternak mengeluhkan harga jagung yang melonjak sementara harga telur anjlok.

Perbandingan komposisi pakan campuran 50:35:15 merupakan perbandingan pakan ayam dengan nilai gizi yang optimal. Akan tetapi, perbandingan tersebut tidak bersifat mutlak. Peternak bisa menerapkan perbandingan yang berbeda seusai dengan pertimbangan perusahaannya.

Baca juga: Tips Memilih Pakan Ayam Petelur Jagung

Kandungan nutrisi pada pakan Ayam Petelur dapat mempengaruhi kestabilan tingkat produksi telur yang dihasilkan. Peternak Ayam Petelur mengatakan bahwa komposisi pakan yang tidak benar dapat menurunkan produksi telur, bahkan bisa membuat Ayam Petelur mogok bertelur.

Kebutuhan Pakan Ayam Petelur Setiap Hari

Sebenarnya, kebutuhan pakan Ayam Petelur dipengaruhi oleh usia dan jenis atau strain-nya. Biasanya, perusahaan yang meneliti jenis ayam petelur telah menyediakan tabel yang berisi informasi kebutuhan pakan strain tersebut.

pakan ayam petelur

Misalnya, seorang peternak memiliki ayam petelur strain Hy-line sebanyak 1000 ekor. Ayam tersebut berusia 14 minggu dan diberi pakan campuran. Kebutuhan pakan ayam petelur strain hy-line di usia 14 minggu adalah 70-74 gram/ekor/hari. Anggap saja 72 gram/ekor/hari.

Maka kebutuhan pakan setiap hari untuk 1000 ekor ayam petelur adalah 72 gram/ekor/hari x 1.000 ekor = 72.000 gram/hari atau 72 kilogram/hari.

Jadi, peternak yang memiliki Ayam Petelur strain Hy-line di usia 14 minggu membutuhkan 72kg pakan setiap harinya.

Dari total kebutuhan pakan ayam setiap hari, peternak bisa menghitung kebutuhan jagung, konsentrat, dan bekatul sesuai dengan perbandingan yang telah dijelaskan sebelumnya, yakni 50:35:15.

Campuran jagung misalnya. Karena memiliki komposisi sebanyak 50%, maka kebutuhan jagung per hari dapat dihitung dari 72kg/hari x 50% = 36 kg/hari.

Sementara untuk konsentrat yang memiliki komposisi sebanyak 35%, maka perhitungan kebutuhan konsentrat per hari dapat diketahui dari 72kg/hari x 35% = 25,2 kg/hari.

Selanjutnya, kebutuhan bekatul yang memiliki komposisi sebenesar 15% dapat dihitung dengan cara 72 kg/ hari x 15% = 10,8 kg/hari.

Jadi, apabila seorang peternak memiliki ayam petelur sebanyak 1000 ekor dengan strain Hy-line dan berusia 14 minggu, maka setiap harinya peternak tersebut membutuhkan pakan sebanyak 72 kg/hari yang terdiri dari campuran jagung 36 kg, konsentrat 25,2 kg, dan bekatul 10,8 kg.

Jasa Konsultasi Ayam Petelur: mardhatillahfarm.com/konsultasiayampetelur

Perlu diperhatikan bahwa hitungan pakan Ayam Petelur ini tidak mutlak. Sebab semakin besar usia ayam Petelur, maka kebutuhan pakannya juga semakin meningkat. Begitu pun sebaliknya.

Pada kasus harga jagung yang terlalu tinggi, yakni mencapai Rp6.500/kg, maka bisa dibayangkan kebutuhan jagung setiap harinya dan besar biaya operasional yang harus dikeluarkan. Sementara itu, harga telur yang anjlok di harga Rp13.700/kg jelas membuat peternak mengalami kerugian yang besar. Oleh karena itu −dilansir dari detik.com, peternak mengaku bahwa mereka bisa menutup biaya operasional apabila harga telur di kisaran Rp18.000/kg. [ahd]

Open chat
1
MardhatillahFarm Ayam Pullet Petelur..... Mau Tanya Tanya Tentang Kami pakan ayam petelur
Hubungi Kami Segera pakan ayam petelur *https://www.mardhatillahfarm.com/tag/pakan-ayam-petelur*