5 Tahapan Memulai Bisnis Ayam Petelur Rumahan Dijamin Untung

5 Tahapan Memulai Bisnis Ayam Petelur Rumahan Dijamin Untung

Mardhatillah Farm – Bisnis Ayam Petelur – Potensi bisnis ayam petelur yang menjanjikan membuat bisnis ini digemari beberapa kalangan. Bahkan sejumlah peternak ayam pedaging berbondong-bondong beralih ke bisnis ayam petelur.

Tak hanya peternak senior yang sudah berkecimpung di dunia bisnis unggas, bisnis ayam petelur juga mampu memikat para pemula. Pasalnya, bisnis ayam petelur bisa dimulai dari skala rumahan, yakni dengan beternak di rumah.

Seakan serba dimudahkan, bisnis ayam petelur rumahan tidak membutuhkan lahan yang luas. Peternak bisa memanfaatkan sisa lahan di dekat rumah untuk memulai bisnis ayam petelur. Pun, jika gagal, perternak tidak menanggung kerugian yang besar. Oleh sebab itu, memulai bisnis ayam petelur bisa menjadi media pembelajaran yang efektif sebelum mengembangkan bisnis ayam petelur skala industry.

Meskipun tidak berpotensi mengalami kerugian yang cukup besar, peternak pemula sebaiknya mengantisipasi hal tersebut. Jadikan pembelajaran pertama menjadi pengalaman yang menyenangkan dengan bekal ilmu yang memadai. Dengan begitu, peternak pemula bisa merasakan keuntungan dari bisnis ayam petelur rumahan. Bagaimana agar bisnis ayam petelur rumahan dijamin untung? Perhatikan beberapa hal berikut sebelum Anda memutuskan untuk memulai bisnis ayam petelur!

  1. Lokasi Kandang Bisnis Ayam Petelur

Lokasi kandang ayam petelur merupakan hal krusial yang harus Anda tentukan sebelum memulai bisnis ayam petelur. Kabar baiknya, jika ingin memulai bisnis ayam petelur rumahan, Anda bisa menentukan lokasi bisnis tersebut dekat dengan rumah Anda. Bahkan Anda juga bisa memanfaatkan lahan sisa halaman rumah. Biasanya, lokasi yang paling cocok untuk memulai bisnis ayam petelur rumahan adalah di halaman belakang rumah.

Bagi Anda yang tinggal di pedesaan, sisa lahan di belakang rumah bisa digunakan untuk memulai bisnis ayam petelur rumahan. Namun, bagi Anda yang tinggal di kota, bisnis ayam petelur rumahan tetap bisa dilakukan karena tidak membutuhkan lahan yang luas.

Perlu dipastikan bahwa lokasi bisnis ayam petelur berdekatan dengan sumber air atau memiliki ketersediaan air yang cukup. Pasalnya, air sangat dibutuhkan dalam menjalankan bisnis ayam petelur. Air akan diperlukan untuk memberihkan kandang ayam petelur, membersihkan lingkungan sekitar kandang, dan untuk asupan minuman ayam petelur.

Baca juga: Cermat Memilih Lokasi Ideal Kandang Ayam Petelur

  1. Konstruksi Kandang Bisnis Ayam Petelur

Setelah memilih lokasi kandang ayam petelur, Anda perlu memperhatikan konstruksi kandang. Penentuan konstruksi kandang ayam petelur yang tepat dapat menunjang tumbuh kembang bibit ayam petelur.

Konstruksi kandang sebaiknya dibangun meningkat menyerupai panggung sehingga alas kandang tidak bersentuhan langsung dengan tanah. Konstruksi semacam ini memudahkan Anda dalam membersihkan kotoran sehingga kandang ayam petelur tetap bersih dan steril.

bisnis ayam petelur
Sumber Foto: Dokumen Pribadi Mardhatillah Farm

Selain itu, di musim hujan konstruksi kandang panggung dapat meminimalisir kelembapan kandang akibat air hujan. Sebaliknya, di musim kemarau konstruksi kandang panggung bisa mempercepat kotoran ayam mengering.

Baca juga: Yuk, Intip Desain Kandang Ayam Petelur!

Konstruksi panggung kandang ayam petelur sebaiknya dibangun bertingkat dengan maksimal 3 tingkat saja. Selain menghemat lahan, konstruksi panggung kandang ayam yang bertingkat memudahkan Anda dalam mengkategorikan ayam petelur berdasarkan bobot.

Konstruksi kandang ayam petelur rumahan disarankan dibangun menyerupai close house karena berdekatan dengan rumah Anda. Tujuannya agar ayam petelur tidak mudah terinfeksi bakteri, virus, dan penyakit lainnya yang terbawa oleh aktivitas manusia.

  1. Bibit Ayam Petelur yang Unggul

Sebagai peternak pemula, pemilihan bibit ayam petelur sangat krusial. Sebab bibit ayam petelur yang unggul akan menguntungkan bisnis ayam petelur Anda.

Bibit ayam petelur yang unggul ditambah managemen perawatan yang tepat dapat memudahkan ayam petelur Anda mencapai puncak produksi. Pemilihan bibit ayam petelur bisa dimulai dengan membeli ayam pullet usia 13 minggu, ayam pullet usia 16 minggu, atau ayam pullet usia 18 minggu. Namun, Anda bisa juga memberli bibit ayam petelur siap produksi yang berusia mulai dari 18 atau 20 minggu.

bisnis ayam petelur
Sumber Foto: Dokumen Pribadi Mardhatillah Farm

Untuk mengetahui bibit pullet ayam petelur, Anda bisa mengenali dari ciri-ciri fisiknya. Misalnya, bobot seragam sesuai standar ayam sehat, usia ayam pullet sesuai tanggal tetas, pertumbuhan kerangka tubuh yang sempurna, dan dilengkapi dengan recording vaksinasi.

Beli Bibit Ayam Petelur Unggul: mardhatillahfarm.com/belipullet

Memilih bibit ayam petelur yang unggul berkaitan dengan pemilihan supplier bibit ayam petelur yang amanah. Kelengkapan dokumen dan garansi pembelian ayam pullet sangat diperlukan sebelum menyelesaikan transaksi pembelian ayam pullet. Tak hanya kelengkapan dokumen dan garansi, Mardhatillah Farm juga memberikan jasa konsultasi gratis untuk bisnis ayam petelur Anda. Konsultasi bisnis ayam petelur sangat diperlukan bagi peternak pemula untuk memperdalam ilmu di bidang budidaya ayam petelur.

Sejumlah mitra Mardhatillah Farm sudah membuktikan keuntungan fasilitas pembelian ayam pullet. Mereka tak hanya merasa puas dengan jaminan kualitas ayam pullet, tetapi juga dengan pelayanan sebelum dan sesudah membeli ayam pullet Mardhatillah Farm. Video selengkapnya bisa dilihat di sini.

Baca juga: Yuk, Kenali Ciri-Ciri Pullet Berkualitas!

  1. Pakan yang Berkualitas

Tahap berikutnya juga tak kalah penting, yaitu pemiliha pakan yang berkualitas. Pemilihan pakan berkaitan dengan manajemen operasional. Manajemen operasional yang tepat dapat mendukung ayam petelur mencapai puncak produksi, yakni menghasilkan telur satu butir setiap hari.

Ayam petelur merupakan jenis ayam yang dibudidaya untuk diambil telur. Telur inilah yang menjadi sumber profit dari bisnis ayam petelur Anda. untuk menghasilkan telur yang berkualitas, peternak harus memenuhi kebutuhan asupan nutrisi ayam petelur melalui pemberian pakan yang cocok.

Baca juga: Cara menghitung Kebutuhan Ayam Setiap Hari

Pakan ayam petelur bisa berasal dari campuran beberapa bahan, seperti jagung, bekatul, dan konsentrat. Alternatif lainnya, peternak bisa juga membeli pakan pabrikan secara langsung.

Pemberian pakan ayam petelur disarankan dilakukan 3 kali dalam sehari. Selain memperhatikan jadwal pemberian pakan, pemberian minum untuk ayam petelur juga perlu diperhatikan.

  1. Program Vaksin dan Vitamin

Untuk mencegah berbagai penyakit, ayam petelur membutuhkan program vaksinasi di usia tertentu. Sama dengan ayam broiler, ayam petelur yang tidak diberi program vaksinasi memiliki sistem imun yang rendah. Akibatnya, ayam petelur mudah terserang penyakit sehingga bisnis ayam petelur Anda merugi.

bisnis ayam petelur
Sumber Foto: Dokumen Pribadi Mardhatillah Farm

Selain program vaksin, ayam petelur juga membutuhkan vitamin. Pemberian vitamin bisa dilakukan dengan mencampurkannya ke dalam pakan atau minum ayam petelur.

Kelima tahap tersebut dapat mendatangkan keuntungan bagi bisnis ayam petelur rumahan Anda. Jika kelima tahapan tersebut sudah Anda lewati dengan baik, In sya Allah bisnis ayam petelur Anda bisa mendatangkan keuntungan. Meskipun baru skala kecil dan merupakan bisnis rumahan, namun bisa menjadi ladang edukasi dan rejeki bagi keluarga Anda. [ahd]

Pelihara DOC atau Ayam Pullet? Lebih Untung Mana?

Pelihara DOC atau Ayam Pullet? Lebih Untung Mana?

Mardhatillah FarmDOC vs Ayam Pullet – Budidaya ayam petelur bisa dimulai dari dua cara, yakni ternak Day Old Chicks (DOC) atau ayam dara (pullet). Masing-masing memiliki perbedaan yang perlu dipahami oleh calon peternak. Sebab, baik DOC ataupun ayam pullet memiliki perlakuan yang berbeda.

Day Old Chicks merupakan anak ayam yang baru saja menetas. Sementara ayam pullet adalah ayam ras petelur yang berusia 13 atau 16 minggu. Apabila masa pemeliharaan DOC disebut fase starter maka pemeliharaan ayam pullet sering dikenal dengan grower.

Sebelum memutuskan untuk memulai budidaya ayam petelur dari DOC atau Pullet, peternak sebaiknya memahami perbedaan perlakuan keduanya.

Sekilas Tentang Day Old Chicks (DOC)

Ternak ayam petelur sejak DOC bisa dimulai dari dua cara, yaitu menetaskan telur dengan bantuan mesin atau membeli dari breeder DOC. Pada umunya, peternak ayam petelur lebih memilih cara kedua dibandingkan cara pertama. Sebab, pembelian melalui breeder dinilai lebih ekonomis.

Baca juga: Harga Ayam Pullet Umur 13 Minggu

Pada saat memilih DOC, peternak juga perlu mengetahui kualitas DOC. Tujuannya agar peternak bisa memperoleh pullet yang berkualitas. Sebab, salah satu faktor yang menentukan kualitas pullet adalah kualitas bibit DOC itu sendiri. DOC yang berkualitas baik memiliki beberapa ciri-ciri, di antaranya:

  1. DOC bergerak secara aktif
  2. Bebas dari penyakit
  3. Kaki DOC besar dan basar seperti berminyak
  4. Warna bulu cokelat cerah, halus, dan penuh
  5. Tidak perdapat pasta putih pada pantat DOC
  6. Memiliki bobot minimal 36 gram
  7. Sudah divaksin mareks

Tak hanya mengetahui kualitas DOC, calon peternak juga harus teliti saat memilih breeder. Pastikan DOC yang dijual benar-benar berkualitas. Anda bisa berbagi ilmu dengan peternak-peternak berpengalaman dan menggali informasi edukasi mengenai peternakan. Edukasi seputar peternakan dapat diperoleh dengan cara rutin membaca sejumlah artikel mengenai dunia peternak, seperti artikel Mardhatillah Farm.

Dengan membaca dan berdialog bersama peternak, calon peternak bisa memperoleh rekomendasi breeder terpercaya. Rekomendasi antar peternak merupakan hal yang perlu dipertimbangkan untuk memilih breeder yang tepat.

Pemeliharaan DOC

Setelah memperoleh DOC yang berkualitas, pemeliharaan DOC juga tak kalah penting agar menghasilkan pullet yang berkualitas. Selama pemeliharaan, perkembangan DOC harus terus dipantau. Sebab, periode awal perkembangan DOC merupakan masa-masa kritis. Tak jarang, DOC rentan terkena penyakit seperti kaki kering. Di tahap awal inilah, pemeliharaan DOC dikenal dengan tahap pemanasan (brooding period) hingga berusia 6 minggu.

Sistem kandang pada brooding period berbeda dengan sistem kandang ayam pullet dan ayam layer. Pada umumnya, kandang DOC pada brooding period perlu dilengkapi dengan lingkaran pelindung (chick guard) dan alat pemanas kandang. Chick guard bisa berasal dari seng atau triplek dengan luas sesuai dengan kapasitas DOC.

Baca juga: 5 Tahapan Memulai Bisnis Ayam Petelur Rumahan Dijamin Untung

Sementara untuk alat pemanas kandang, peternak bisa menggunakan gasolek. Tujuannya untuk membuat lingkungan sekitar kandang lebih hangat. Rasa hangat tersebut memberikan kenyamanan bagi DOC selayaknya berada di proses pengeraman dengan induk. Namun, peternak juga perlu mengontrol suhu kandang DOC.

Untuk mengontrol suhu di sekitar kandang DOC, peternak bisa menggunakan thermometer. Hanya saja, suhu aktual belum tentu sama dengan suhu yang dirasakan oleh ayam. Oleh karena itu, peternak perlu memperhatikan aktivitas DOC di kandang.

Suhu yang terlalu panas dari gasolek dapat menimbulkan beberapa penyakit pada DOC, salah satunya penyakit kaki kering. Tak hanya itu, suhu kandang yang tidak ideal di brooding period dapat memperlambat pertumbuhan DOC dan menghambat perkembangan bobot ayam. Sehingga ayam yang dihasilkan tidak seragam.

Selain mengontrol suhu kandang DOC melalui alat penamas kandang, cara lain untuk menjaga kestabilan suhu kandang adalah dengan menutup dinding kandang DOC yang terbuka dengan tirai. Tidak perlu ditutup secara rapat, cukup tiga perempat bagiannya saja. Tujuannya agar sirkulasi udara dan ketersediaan oksigen di dalam kandang tetap ada.

Pengontrol suku di lingkungan kandang DOC, pencahayaan yang cukup, pemberian makan dan minum secara rutin serta sejumlah penanganan DOC yang harus dipersiapkan saat kedatangan DOC pernah dibahas lebih rinci oleh tim Mardhatillah Farm.

Sekilas tentang Ayam Pullet

ayam pullet mardhatillah farm

Berbeda dengan DOC, Pullet merupakan ayam dara yang telah melewari brooding period dan growing period. Pullet yang berkualitas memiliki produktivitas telur yang tinggi. Untuk mengetahui ciri-ciri pullet yang berkualitas, tim Mardhatillah Farm pernah mengulasnya di salah satu artikel Kami.

Sama halnya denga DOC, selain memperhatikan kualitas Pullet, peternak juga perlu mengetahui supplier ayam pullet yang amanah dan terpercaya sehingga terhindar dari penipuan umur. Penipuan umur sangat merugikan bagi pembeli ayam pullet. Sebab penipuan umur ini mengakibatkan kegagalan produksi.

Baca juga: Yuk, Kenali Ciri – Ciri Pullet Berkualitas!

Selain penipuan umur, record vaksinasi juga menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh calon peternak. Ketika Anda membeli ayam pullet sebaiknya tanyakan record vaksin pullet tersebut. Sebab, record vaksin ayam pullet menandakan kesehatan pullet yang Anda beli.

Menemukan supplier ayam pullet yang amanah dan terpercaya memang bukan sesuatu yang mudah bagi Anda yang baru bermain di dunia peternak. Namun, Mardhatillah Farm yang berkomitmen untuk membantu peternak kecil dengan menyediakan pullet yang berkualitas bersedia untuk membantu Anda. Tak hanya memperoleh ayam pullet yang berkualitas, usia ayam pullet yang real, dan record vaksin yang jelas, peternak juga dibekali dengan edukasi seputar ayam petelur melalui media social dan website resmi mardhatillahfarm.com. Bahkan sebagai bentuk komitmen Mardhatillah Farm dalam membantu peternak kecil, Kami juga menyediakan jasa konsultasi gratis sampai ayam pullet yang Anda beli menghasilkan telur.

Beli Ayam Pullet: mardhatillahfarm.com/beliayampullet

Pemeliharaan Ayam Pullet

Sistem kandang ayam pullet merupakan hal utama yang diperlukan ketika Anda memutuskan untuk mengawali ternak ayam petelur dari Pullet. Sistem kandang ayam pullet berbeda dengan sistem kandang DOC. Desain kandang ayam pullet bisa dibuat sesuai sistem kandang baterai. Untuk membuat sistem kandang baterai, Anda bisa membuatnya secara mudah yakni menggunakan material bambu.

ayam pullet mardhatillah farm

Selain mempersiapkan kandang ayam pullet, peternak juga perlu mengatur pakan dan minum serta mengontrol teknik pemeliharaan hingga melakukan vaksinasi sebagai upaya mencegah penyakit. Pastikan ayam pullet yang Anda pelihara memperoleh nutrisi pakan yang cukup. Besaran kebutuhan pakan dan cara menghitung pakan ayam pullet setiap hari juga pernah dibahas oleh tim Mardhatillah Farm.

Pemberian pakan ayam pullet harus dibarengi dengan kontrol berat badan yang benar. Ayam pullet yang terlalu gemuk atau terlalu kurus bisa mempengaruhi masa reproduksi. Akibatnya, produksi telur yang dihasilkan tidak maksimal. Untuk mengontrol berat badan ayam pullet, peternak bisa melakukan grading. Tujuannya untuk menyeleksi ayam berdasarkan bobot dan usia. Dengan begitu, bobot ayam pullet dapat terkontrol dan produksi pakan bagi ayam petelur dapat optimal sehingga memangkas biaya operasional berupa pakan yang tidak perlu.

Lebih Untung Mana? Pelihara DOC atau Ayam Pullet?

Apabila Anda ingin memperoleh untung yang cepat, ayam pullet bisa menjadi pilihan tepat bagi ternak bibit ayam petelur Anda. Ayam Pullet biasanya membutuhkan waktu yang sebentar hingga bibit tersebut siap produksi. Dengan demikian, Anda tidak repot membeli DOC, mempersiapkan kandang DOC, dan memelihara DOC. Tentu saja, hal tersebut dapat mempersingkat waktu, proses, dan tenaga yang dikeluarkan. Bahkan memangkas biaya operasional seperti pakan dan program vaksin.

Beli Ayam Pullet: mardhatillahfarm.com/beliayampullet

Sementara itu, memelihara ayam petelur sejak DOC memiliki resiko yang cukup besar. Angka mortalitas DOC akibat terserang berbagai penyakit juga perlu diperhatikan. Apabila angka kematian DOC terlalu tinggi, maka peternak bisa mengalami kerugian sebelum memasuki masa panen telur kelak. [ahd]

Simak Cara Budidaya Ayam Petelur bagi Pemula!

Simak Cara Budidaya Ayam Petelur bagi Pemula!

Budidaya Ayam Petelur menjadi salah satu bisnis dengan peluang yang besar. Bagaimana tidak? Kementerian Pertanian memprediksi konsumsi telur di Indonesia mencapai 1,72 juta ton pada tahun 2021. Selain itu, telur juga merupakan komoditas pangan yang mengandung protein hewani dengan harga terjangkau. Bahan pangan ini juga mudah untuk diolah.

Tak hanya mudah diolah dan digemari oleh masyrakat di Indonesia, komoditas telur di Indonesia juga sudah mulai diekspor ke berbagai penjuru dunia. Salah satunya adalah Myanmar yang telah menjadi negara tujuan ekspor komoditas telur Indonesia sejak 2015. Di tahun berikutnya, sejumlah negara juga menjadi tujuan ekspor olahan daging ayam Indonesia. Negara tersebut di antaranya Korea Selatan, Jepang, Australia, Qatar, Singapura, India, Hongkong, dan Saudi Arabia.

Selain berpeluang besar, budidaya ayam petelur juga mampu mendatangkan keuntungan yang tidak kecil. Untuk memperoleh keuntungan tersebut, pelaku bisnis ayam petelur pemula perlu memperhatikan empat faktor penting.

  1. Bibit Ayam Petelur yang Unggul

Bibit ayam petelur atau sering disebut dengan Day Old Chick (DOC) merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan budidaya ayam petelur. DOC yang unggul dapat menekan presentasi kematian sehingga jumlah produksi ayam petelur tidak berkurang dan terhindar dari kerugian. Oleh karena itu, pelaku bisnis ayam petelur perlu mengetahui cara memilih bibit ayam petelur yang unggul.

Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk memilih DOC unggul, misalnya bobot yang ideal, bergerak secara aktif, kotoran tidak menempel pada dubur, dan memiliki rongga perut yang elastis. Selain itu DOC yang unggul juga memiliki bulu yang halus dan lembut serta mata yang bulat dan cerah. DOC yang unggul juga cenderung akan menyebar ketika berada dalam satu populasi.

  1. Pakan yang Berkualitas

Pemberian pakan yang berkualitas juga menentukan produktivitas ayam petelur. Sebagai negara agraris, pelaku bisnis ayam petelur di Indonesia sangat diuntungkan. Sebab melimpahnya ketersediaan bahan baku yang menjadi sumber pakan ayam, seperti jagung, bekatul, dan lain-lain. Selain itu, Indonesia juga memiliki pabrik penghasil pakan ayam yang melimpah. Begitupun dengan obat-obatannya.

Kendati demikian, pelaku bisnis ternak ayam petelur perlu memperhatikan pemberian makan ayam. Sebab, pemberian pakan yang berlebihan juga tidak baik bagi pertumbuhan ayam petelur. Oleh karena itu, penting bagi para pelaku bisnis ayam petelur untuk mengetahui kebutuhan pakan ayam di setiap fase pertumbuhannya.

  1. Manajemen yang Efisien

Sistem manajemen bisnis ayam petelur juga tidak kalah penting. Seorang pelaku bisnis ayam petelur perlu memahami beberapa hal yang dapat menentukan kelangsungan peternakannya. Semakin dalam peternak tersebut memahami seluk beluk peternakan, maka semakin efisien manajemen yang dijalankannya. Oleh karena itu, pelaku bisnis ayam petelur perlu membekali diri dengan ilmu tentang manajemen peternakan ayam. Misalnya mengenai manajemen kandang, manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), dan manajemen pemeliharaan ayam petelur di setiap fase.

Manajemen kandang misalnya. Pelaku bisnis ayam petelur perlu memperhatikan kandang ayam di tiap fase, yakni fase starter, grower, dan layer. Di fase starter, suhu kandang harus dijaga agar tetap stabil. Selain itu, kandang juga perlu disterilisasi sebelum kedatangan DOC. Kelembapan kandang juga perlu diperhatikan agar DOC terhindar dari bakteri.

Sementara di masa grower, manajemen kandang untuk proses grading juga penting. Manajemen kandang yang sesuai dengan proses grading memudahkan pelaku bisnis ayam petelur untuk mengontrol bobot ayam. Dengan begitu, ayam dapat tumbuh dengan seragam. Adapun di masa layer, manajemen kandang tidak kalah penting. Sebab di fase ini, lingkungan ayam harus dikondisikan senyaman mungkin agar ayam tidak mengalami stress. Apabila ayam petelur mengalami stress maka produksi telurnya akan berkurang.

Bagi pelaku bisnis ayam petelur yang menggunakan SDM, perlu dipastikan bahwa SDM tersebut dibekali dengan ilmu yang memadai dan diberi pengarahan yang jelas. Hal itu dikarenakan SDM tersebut akan turun tangan dalam proses pemeliharaan ayam dan penyelesaian hambatan yang terjadi di peternakan.

  1. Pengendalian Penyakit yang Tepat

Manajemen yang kurang baik dapat mengakibatkan munculnya penyakit pada ayam, baik di fase starter, grower, dan layer. Beragam vaksinasi yang diberikan kepada ayam petelur juga tidak cukup untuk mencegah dari serangan penyakit. Pelaku bisnis ayam petelur perlu memperhatikan kondisi kadang, suhu, kelembapan, pemberian pakan dan minum, serta memantau pertumbuhan ayam petelur secara berkala.

Pengendalian penyakit pada ayam juga dapat dilakukan dengan memisahkan ayam yang kurang sehat dengan ayam yang sehat ke dalam kandang karantina. Tujuannya adalah untuk mempercepat proses pemulihan ayam yang kurang sehat dengan memberikan perlakuan yang paling tepat. Selain itu, beberapa penyakit ayam petelur juga dapat menular. Oleh karena itu, pemisahan di kandang karantina sangat penting agar penyakit itu tidak menyebar.

Salah satu penyakit yang dapat menimpa ayam petelur adalah kaki kering. Penyakit kaki kering biasanya terjadi pada DOC. Penyakit kaki kering ini tidak menular, namun penanganannya juga perlu dilakukan di kandang karantina. Apabila dibiarkan begitu saja maka DOC akan tumbuh kerdil. Secara eksklusif, Mardhatillah Farm mengupas penyebab penyakit kaki kering yang menimpa DOC. Kira-kira apa saja penyebabnya? Selengkapnya bisa kamu cek disini.

Apabila pelaku bisnis ayam petelur pemula sudah memahami keempat tips di atas, in sya Allah budidaya ayam petelur dapat tumbuh dan berkembang sehingga mendatangkan keuntungan. Alhamdullillah, Mardhatillah Farm juga berkenan untuk membersamai tumbuh kembang bisnis ayam petelur kamu. Oleh karena itu, kami membuka jasa konsultasi peternakan ayam sehingga dapat membantu peternak lokal. Selain itu, Mardhatillah Farm juga menyediakan pullet atau ayam siap bertelur yang berkualitas, baik dari bobot maupun usia pertumbuhan. [ahd]

Open chat
1
MardhatillahFarm Ayam Pullet Petelur..... Mau Tanya Tanya Tentang Kami budidaya ayam petelur
Hubungi Kami Segera budidaya ayam petelur *https://www.mardhatillahfarm.com/tag/budidaya-ayam-petelur*